Jokowi ingin coba dulu pesawat kepresidenan

Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi)

KANALSATU - Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) enggan berkomentar banyak terkait usulan penjualan pesawat kepresidenan RI. "Dicoba saja belum, kamu sudah ngomong begitu. Nggak, saya tidak mau ngomentari," jawab Jokowi ketika ditanya soal usulan penjualan pesawat kepresidenan, di Balaikota Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (2/9/14).

"Nanti kalau kamu (wartawan) sudah saya ajak, baru kita bicara. Nggak, saya tidak mau ngomentari. Pertanyaannya ada ada saja," imbuh Jokowi.

Sebelumnya diberitakan, Presiden dan Wakil Presiden terpilih diminta menjual Pesawat Kepresidenan RI, yang baru saja dibeli era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Alasannya demi efisiensi untuk menyelamatkan perekonomian.

Permintaan itu disampaikan Ketua DPP PDIP Maruarar Sirait. "Saya akan mengusulkan langsung pada Pak Jokowi supaya pesawat presiden dijual. Tidak bisa pemimpin menyuruh orang sederhana, tapi tidak memberikan contoh," kata Maruarar dalam acara diskusi bertema "Ketimpangan pendapatan Indonesia: Harapan Publik terhadap Pemerintahan Jokowi- JK", di Hotel Pullman Jakarta, Senin (1/9/14).

Menurut Maruarar, efisiensi terkait perjalanan dinas sangat penting, khususnya perjalanan ke luar negeri. "Kecuali yang mendesak seperti yang menyangkut perbatasan. Ada pemborosan beberapa triliun setiap tahun dalam perjalanan dinas ini," ungkap politisi yang akrab disapa Ara tersebut.

Selain itu, pemerintahan Jokowi-JK nantinya juga diminta mengaudit harga keekonomian minyak yang ditetapkan Pertamina selama ini. Serta, Jokowi-JK diharapkan mengalokasikan keuntungan ekspor-impor minyak semata-mata untuk kas negara.

Apabila berbagai opsi telah dilakukan dan anggaran negara masih saja mengalami defisit, baru pemerintah bisa mengambil langkah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. "Kenaikan harga BBM bersubsidi harus menjadi opsi terakhir," tegas Ara.(win6)

Komentar