Dirjenbun Kunjungi Pabrik Gula SGN, Dukung Penguatan Tebu Rakyat Menuju Swasembasa Gula Nasional
KANALSATU - PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) menggelar tanam perdana kebun benih tebu dan Forum Group Discussion (FGD) di Pabrik Gula Ngadiredjo Kediri, Kamis (17/10/2024). Kegiatan ini bertujuan mendukung percepatan Swasembada Gula 2028, melalui peningkatan produktivitas tebu rakyat dan optimalisasi penggunaan teknologi.
Direktur Utama PT SGN Mahmudi mengatakan, salah satu fokus utama yang harus dipercepat adalah pengembangan ekosistem tebu rakyat untuk meningkatkan produktivitas tebu dengan tujuan pencapaian swasembada gula nasional, mengingat besarnya konstribusi tebu rakyat bagi indsutri gula di tanah air.
“Beberapa langkah penting adalah percepatan bongkar ratoon yakni penggantian tanaman tebu dengan benih baru dan perbaikan varietas tebu. Langkah-langkah ini akan dipercepat melalui platform yang saat ini kami kembangkan, yakni E-TERA," jelasnya.
E-TERA akan memudahkan para petani tebu rakyat, yang merupakan bagian terbesar dari ekosistem SGN.
Selain itu, PT SGN telah menyiapkan lebih dari 2.150 tenaga khusus untuk mendukung para petani tebu rakyat dalam memanfaatkan platform E-TERA. Sekaligus memastikan operasional di lapangan berjalan dengan lancar, guna membangun kemitraan yang kuat dalam mewujudkan swasembada gula nasional 2028.
Ia menargetkan, pada 1 Januari mendatang, semua KUR khusus klaster tebu sudah bisa diakses oleh petani. Ini menjadi KUR khusus pertama di seluruh komoditas yang ditugaskan kepada PT SGN. Seluruh proses pendanaan akan tersedia di platform digital E-TERA.
"Kami siapkan petugas terlatih kurang lebih sebanyak 2150 orang untuk membantu petani menggunakan platform tersebut. Platform ini bertujuan untuk simplifikasi proses bisnis dalam upaya pendanaan,” pungkas Mahmudi.
Selain tanam perdana benih tebu, diselenggarakan pula Forum Group Discussion (FGD) yang melibatkan para mitra, petani, serta perwakilan pejabat pemerintahan Kota Kediri. FGD tersebut membahas berbagai isu penting seperti pengembangan varietas bibit, subsidi pupuk, penggunaan air dan tanah, serta program Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi para petani.
Sebagai informasi Kemenko Perekonomian sudah melakukan workshop proses bisnis Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus Kluster dan pengunggahan data dan anggota kelompok usaha ke dalam Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) yang dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Jatim juga menjadi pilot project KUR kelompok tebu yang akan dilanjutkan ke daerah sentra pengembangan tebu pada pertengahan Agustus 2024 lalu.
Plt. Direktur Jenderal Kementerian Pertanian RI, Heru Tri Widarto memberikan apresiasi atas program ekosistem tebu rakyat yang digagas oleh PT SGN. Menurutnya, inisiatif ini sangat baik dan diharapkan dapat diterapkan di berbagai daerah lain, mulai dari Jawa Timur, Sumatera Selatan, Bone, hingga sentra-sentra perkebunan tebu lainnya di Indonesia.
"Penting bagi PT SGN dan para mitra, yakni pekebun tebu, untuk terus bersinergi dan saling mendukung. Dengan lebih dari 2.000 tenaga khusus, jumlah ini perlu terus ditingkatkan seiring dengan bertambahnya sentra-sentra perkebunan tebu,” ujarnya.
Pihaknya menyebut pencapaian swasembada gula menjadi tanggungjawab bersama dan menyambut baik sinergi dan kolaborasi antara SGN dan Kementerian Pertanian.
“ PTPN sudah bersemangat dengan hitungan logis. kita perbaiki optimalisasi pabrik melalui penataan varietas. Tidak ada lagi PG yang idle, tidak ada lagi "sampah" yang terpaksa digililng karena tebu belum siap panen. Semua telah dihitung sehingga dengan itu saja, insyaallah 2028 swasembada gula konsumsi akan tercapai,” pungkas Heru. (KS-5)