Tingkatkan Kualitas Tukang Bangunan, Sika Indonesia Gelar Kompetisi Pemasangan Keramik


KANALSATU - Tukang bangunan atau aplikator memiliki peran penting dalam dunia konstruksi. Untuk meningkatkan kompetensi tukang bangunan Sika Indonesia mengadakan Lomba Pemasangan Keramik untuk para tukang bangunan.

Lomba ini sekaligus untuk memberikan edukasi dan meningkatkan kualitas para tukang bangunan.

Ini adalah kompetisi kedua di tahun 2024, setelah sebelumnya digelar di Semarang.

Channel Distribution Manager Sika Indonesia, Basuki Setiawan mengatakan, tukang bangunan selama ini dianggap sebelah mata oleh masyarakat luas. Padahal keberadaannya memiliki peran penting di sektor bangunan dan perekonomian nasional.

Hal ini dikarenakan tukang bangunan berada di garis depan dalam mewujudkan fondasi maupun konstruksi bangunan yang kokoh.

"Sika Indonesia merupakan perusahaan asal Swiss yang bergerak di bidang bahan kimia untuk konstruksi dan industri. Kami memanfaatkan momen ini untuk memberikan edukasi dan meningkatkan kualitas tukang bangunan. Sekaligus meningkatkan kompetensi para tukang bangunan dalam pemasangan keramik dengan menggunakan perekat berbahan dasar mortar," kata Basuki Setiawan disela kompetisi, di Gresik, Minggu (23/9/2024).

Lomba Pemasangan Keramik diawali dengan beberapa rangkaian kegiatan seperti. Mulai dari Workshop, Sharing Session, hingga Product Demonstration.

Pada saat kompetisi, para peserta yang terdiri dari 44 tim dengan jumlah masing-masing tim sebanyak 2 orang diberi tantangan untuk memasang keramik dengan mengaplikasikan SikaCeram TileFix dan Sika Tile Grout seal yang merupakan perekat berbahan dasar mortar dalam waktu 45 menit.

SikaCeram series seal menjadi salah satu produk unggulan dari Sika, karena memiliki keunggulan 3R lebih Rapat, lebih Rekat dan hasil akhir yang lebih Rapi.

Kompetisi ini akan menjadi program tahunan Sika Indonesia, Kota Gresik adalah kota ke-2 untuk penyelenggaraan lomba tahun ini. Pada tahun ini akan di selenggarakan di 3 kota yaitu Semarang , Gresik dan Bekasi.

"Nantinya juara pertama berkesempatan untuk ikut kompetisi tingkat internasional di Shanghai, China dan bertemu dengan tukang bangunan dari berbagai negara, seperti Vietnam, India, Amerika, Brazil, dan beberapa negara lainnya pada bulan November mendatang," kata Basuki

Selain menghadirkan lomba untuk tukang, Sika Indonesia terus berupaya memperkuat kontribusinya dalam industri keramik dan granit. Salah satunya, dengan melakukan penambahan kapasitas pabrik Sika di Cibitung, Bekasi agar dapat meningkatkan kapasitas produksi serta memenuhi kebutuhan pasar yang semakin meningkat.

Lebih lanjut Basuki mengungkapkan bahwa pasar Mortar dalam negeri cukup besar. Apalagi keramik saat ini banyak yang memiliki pori-pori kecil sehingga pemasangan dengan bahan tradisional, semen dan pasir tidak akan bagus.

"Tren konsumsi sudah semakin membaik, mulai dari project maupun retail. Secara keseluruhan, harapan kami penjualan mortar dalam negeri akan mengalami kenaikan setara dengan besaran inflasi atau bahkan lebih, yaitu dikisaran 4-5 persen per tahun," ungkapnya.

Sementara produksi mortar Sika Indonesia saat ini mencapai 300 ribu ton per tahun yang diproduksi di pabrik Cileungsi Bogor, Gresik, Cibitung dan Cikarang. "Kami melakukan ekspansi di tahun ini, ini bukti komitmen kami mensupport dunia kontruksi di Indonesia,," kata Basuki.

Pasar terbesar masih di Jawa-Bali yang berkontribusi sekitar sekitar 35 persen. Meski demikian ia mengaku persilangan di bisnis ini juga cukup ketat dan dinamis.

"Karena memang pemain mortar cukup banyak, baik perusahaan lokal maupun asing. Tapi saya rasa pemain mortar punya tujuan sama yaitu ingin mengedukasi market pasar," pungkas Basuki.

Marketing manager Sika Indonesia, Irene Yulientin mengungkapkan, Sika berkomitmen untuk unggul dalam solusi inovatif guna mendukung industri keramik dan granit di Indonesia.

"Sebagai perusahaan global dan lokal (Glo-cal), Sika meyakini bahwa selain menghasilkan produk-produk yang berkualitas, penting juga meningkatkan keterampilan dan pengetahuan para tukang bangunan di Indonesia," tambah Irene.

Hal ini sejalan dengan kampanye Sika "Beyond the Expected" yang berkomitmen untuk menciptakan dampak positif jangka panjang dalam industri konstruksi. (KS-5)
Komentar