National Hospital Surabaya Luncurkan Tes Genomics, Bisa Ketahui Kondisi Kesehatan Hingga Tipe Diet yang Cocok
KANALSATU – Mencegah lebih baik dari mengobati. Ungkapan ini memang benar adanya. Tidak hanya kiasan, dengan tes genomics, pencegahan penyakit bisa dilakukan.
Beberapa tahun terakhir, tes genomic mulai menjadi tren di dunia kesehatan. Tes yang pengambilan sampelnya dilakukan dengan swab tersebut memberikan hasil yang signifikan membantu seseorang untuk mengetahui lebih dalam bagaimana karakteristiknya.
Ada beragam hasil yang bisa diketahui melalui tes ini. Salah satunya adalah bisa mendapatkan pengobatan yang tepat atau precision medicine.
Tes ini merupakan proses analisis DNA untuk mengidentifikasi variasi genetic. Dari hasil tersebut, pasien akan mendapatkan banyak informasi tentang dirinya.
Informasi tersebut antara lain, seputar kesehatan risiko penyakit di kemudian hari, bakat seseorang, sifat, pola diet yang cocok, olahraga yang sesuai dengan genetic pasien, hingga kondisi kesehatan mental.
“Dari tes genomics ini, pasien akan memahami bagaimana gen memengaruhi pemilihan nutrisi dan kebugaran melalui nutrigenomik dan sportgenomik,” jelas spesialis gizi klinis National Hospital, Surabaya, dr Christina Rusli SpGK, kepada media, di Surabaya, Kamis (25/7/2024).
Selain itu, informasi genetic yang diperoleh dari pemeriksaan dapat digunakan untuk personalisasi pengobatan. Dengan memahami bagaimana seseorang bakal merespons terhadap suatu obat, maka dokter dapat memilih pengobatan yang paling efektif.
Christina menuturkan, tes ini memiliki banyak manfaat. Selain praktis, tes ini juga informatif Karena bisa membantu seorang lebih paham tentang kesehatan pribadi sekaligus risiko penyakit yang ada di dalam tubuh.
Sejalan dengan itu, tes ini memiliki manfaat preventif. "Kita dapat Mencegah penyakit dengan rencana pemeriksaan kesehatan lebih terarah," jelasnya.
Manfaat berikutnya adalah promotif, dapat meningkatkan kesehatan pribadi dengan perubahan pola hidup. Lalu, kuratif-rehabilitatif, memberi Informasi pengobatan dan proses penyembuhan yang terpersonalisasi.
Dan terakhir, ekonomis. "Dengan mengetahui risiko penyakit dalam tubuh, kita bisa melakukan tindakan preventif. Jadi lebih ekonomis karena tidak perlu melakukan pengeluaran akibat penyakit," tutur Christina lagi.
Tes genomic dilakukan sekali seumur hidup. Ada 360 hasil laporan dari tes genomic. Ratusan hasil tersebut diklasifikasikan menjadi 19 kategori.
Belasan kategori itu antara lain, Integumentary System, Skeletal System, Nervous System, Visual System, Lymphoid System & Immunity dan Respiratory System. Berikutnya Female Reproductive System, Sport Genomics, Behavioral Genetics, Personality dan Cognitive Hereditary.
Kemudian, Nutrition, Circulation System, Diet, Digestive, Endocrine System, Urinary, Mental Health Condition, dan Male Reproductive System.
Pemeriksaan genomics ini tidak ada batasan usia. "Mulai anak-anak, balita sampai lansia. Sekarang sudah mulai banyak orang tua yang melakukan tes untuk anaknya," jelas Christina.
Sebelum tes, pasien akan diminta untuk puasa makan dan minum, kecuali air putih 60 menit sebelum melakukan tes 360 DNA. Tingkat akurasi hasil pemeriksaan DNA lebih dari 98,5 persen.
CEO National Hospital Ang Hoey Tiong mengatakan, pihaknya akan terus meningkatkan fitur-fitur dalam National Hospital Apps untuk menjawab kebutuhan masyarakat terhadap kesehatan. Kolaborasi antara National Hospital dengan Asaren dalam menyelenggarakan tes genomics melalui National Hospital Apps tersebut menjadi salah satu bentuk bagaimana pihaknya menjawab kebutuhan masyarakat.
Ang Hoey Tiong mengungkapkan, begitu pasien mengetahui apa saja risiko penyakit lalu bagaimana pola diet, maka pasien akan lebih mudah mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik. Selain itu, pasien juga bakal terhindar dari pengeluaran mendadak akibat penyakit.
“Misal ada risiko penyakit tertentu terkait endokrin. National Hospital memiliki banyak layanan keunggulan untuk membantu pasien mendapatkan kualitas hidup lebih baik lagi. Jadi, tak perlu berobat di luar negeri, di National Hospital ramah dengan teknologi dan didampingi oleh tim dokter yang ekspert,” jelasnya. (KS-5)