Manfaatkan Limbah Organik Jadi Pupuk Cair
KANALSATU – Kesibukan sebagai pengusaha jasa ekspedisi di Pasuruan tidak menghalangi Mulyono untuk memperhatikan lingkungan. Warga Perumahan Griya Asri, Desa Kedensari, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, masih sempat meluangkan waktu membuat Pupuk Organik Cair (POC) dari bahan baku sampah organik di sekitarnya.
Bahan baku yang digunakan di antaranta sayuran, sisa buah-buahan, air cucian beras, dedaunan, rempah-rempah, air kelapa termasuk limbah ikan. Bahan-bahan tersebut dicampur gula aren.
Seluruh bahan tersebut difermentasi sesuai dengan jenis pupuk yang ingin dihasilkan.
Pertama-tama, bahan-bahan tadi dipotong kecil-kecil kemudian dimasukkan ke dalam jerigen dan ditutup kemudian didiamkan selama tiga hingga empat minggu. Hasilnya, fermentasi bahan-bahan tersebut bisa menhasilkan POC yang baik untuk kesuburan tanah.
Mulyono menuturkan, keinginannya membuat POC dimulai sejak beberapa tahun lalu. Ketika itu Ia bersama salah satu warga Desa Kedensari lainnya, Tudji berkenalan dan sama-sama memiliki ketertarikan soal lingkungan. Termasuk soal penanganan sampah.
"Sejak kenal Pak Tudji, saya sering diskusi, saling berkunjung, tukar pengalaman termasuk membahas sampah dan cara mengolah agar mendatangkan manfaat. Apalagi, Pak Tudji mendirikan GALERI 100,” urai Mulyono, Selasa (8/7/2024).
Keduanya lantas memanfaatkan lahan yang ada menjadi “laboratorium” untuk menanam dan edukasi lingkungan. “Rencananya, kalau Minggu juga untuk bermain anak-anak, khususnya permainan tradisional yang memang harus kita hidupkan kembali. Misalnya permainan Egrang, Lompat Tali, Gobak Sodor yang mungkin anak-anak dan cucu kita sudah tidak kenal," urai Mulyono.
Di GALERI 100, bapak dari tiga anak pensiunan PT KAI itu mulai berkreasi. Dia mengaku, pemahaman itu didapat dari pergaulan di komunitas peduli lingkungan dan belajar di youtube.
"Ini akan membawa manfaat untuk lingkungan. Saat ini kita tanam 100 bibit tanaman cabe, saya menyebutnya Bank Cabe. Kalau berhasil, dibagikan untuk warga sebagai wujud kepedulian kita pada lingkungan. Apalagi pemerintah tengah menggalakkan ketahanan pangan. Jika tanaman (cabe) ini berhasil bisa ditanam di setiap rumah, lumayan bisa menghemat uang belanja. Dan, ke depan menurut saya bisa dikembangkan tanaman lainnya," pungkasnya.
(KS-5)