Nama Lutfil Hakim, Ketua PWI Jawa Timur Terus Menguat di Pilgub 2024
Kandidat Cawagub Non Partai Diperlukan
Oleh: Surokim Abdus Salam*
KANALSATU - PEMILIHAN Umum (Pemilu) 2024 telah berlalu, namun suhu politik di Jawa Timur justru 'terus menghangat' karena provinsi ini harus menyongsong pesta pemilihan kepala daerah (Pelkada). Apa penyebabnya ?
Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jawa Timur sebenarnya masih kurang beberapa bulan, dan harus diakui suhu politiknya terus menghangat.
Pembicaraan dan percaturan polilitik tak hanya tentang siapa yang akan menantang petahana gubernur, tetapi juga siapa saja yang akan maju mencalonkan diri dan dicalonkan menjadi calon wakil gubernur (cawagub) di provinsi ini.
Seperti diketahui, partai-partai kini masih mencoba untuk menyodorkan nama-nama kader partai, sehingga kans para ketua DPD partai-partai di Jawa Timur terus menguat.
Tidak heran kalau pada akhir-akhir ini muncul nama Muhaimin Iskandar atau Cak Imin Ketua PKB, lalu Tri Rismaharini dari kader PDIP, yang saat ini menjabat Menteri Sosial. Muncul juga nama Ketua DPD Gerindra Jawa Tinur, Anwar Sadad, Ketua Golkar Jawa Timur, M Sarmuji, dan mencuat juga sosok Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, atau beberapa nama tokoh lainnya yang masih 'malu-malu' menampilkan diri.
Lalu, apakah masih ada dan perlu munculnya nama-nama di luar kader partai ?
Surokim Abdus Salam, sebagai pengamat politik yang juga peneliti Senior Surabaya Survey Center (SSC), menyampaikan bahwa dinamika politik Jawa Timur masih memungkinkan untuk memajukan kandidat non kader partai sebagai penguat bagi munculnya calon-calon berkualitas, seperti dari perguruan tinggi, ormas, LSM atau pegiat sosial kemasyarakatan yang lain.
Dicontohkan, beberapa bulan terakhir juga muncul nama Lutfil Hakim, Ketua PWI Jawa Timur, yang selama ini sudah banyak orang tau kualitasnya.
Semua ini perlu diikhtiarkan agar politik kita kian dinamis dan bisa muncul para kandidat potensial yang akan membuka peluang munculnya kandidat-kandidat berkualitas, dan bisa lebih kompetitif.
Munculnya nama-nama diluar partai, seperti Lutfil Hakim Ketua PWI Jawa Timur ini, juga sekaligus menjadi penantang, sosok-sosok baru kandidat para pemimpin yang akan ikut kontes.
Adanya stok calon yang melimpah akan membuat kompetisi pilkada jauh lebih menarik dan kompetisi bisa berlangsung lebih demokratis.
Peta ini juga akan membuat Pilkada jauh lebih terhormat dan bermartabat, yang diyakini akan bisa menghasilkan para pemimpin berkualitas dan berintegritas.
Tak hanya itu, cara ini memungkinkan munculnya tokoh-tokoh kejutan untuk provinsi ini.
Memang jalannya tidak mudah, tetapi munculnya para pemimpin daerah dari non-kader partai, biasanya lebih komunikatif dan lebih cepat adaptif dan akomodatif.
Yang pasti akan lebih leluasa bergerak melakukan berbagai terobosan dan perubahan baru, karena biasanya jauh lebih profesional dan independen.
Artinya, munculnya nama cawagub dari kalangan profesional, non-kader atau non-partai, seperti menjawab sebuah pertanyaan, untuk Provinsi senesar Jawa Timur, hal ini sangat dibutuhkan dan perlu diikhtiarkan. (*)
Surabaya, 7 April 2024
Penulis:
*Pengamat politik
*Peneliti Senior Surabaya Survey Center (SSC)
*Dosen Universitas Trunojoyo Madura