Gempa Mag Berkuatan 6.1 Guncang Tuban, Jawa Timur

GETARAN GEMPA: BMKG menyampakan sejumlah wilayah merasakan getaran gempa Magnitudo (M) 6.1, yang terasa hingga beberapa wilayah di Jawa Tengah dan Jawa Timur. (bmkg)

KANALSATU - Gempa Magnitudo (M) 6.1 telah mengguncang Tuban, Jawa Timur, dan getaran terasa sampai kesejumlah wikayah Jawa Tengah dan Jatim.

Gempa terasa sekitar pukul 11:22:45 WIB, Jumat (22/3/2024). "Info Gempa Mag:6.0, 22-Mar-24 11:22:45 WIB, Lok:5.74 LS, 112.32 BT (132 km TimurLaut TUBAN-JATIM), Kedlmn:10 Km ::BMKG, " demikian laporan Badan Meterigi melalui akun Twitter @BMKG.

Dari pantauan KANALSATU.Com, sejauh ini masih belum ada laporan terkait kerusakan, karena pihak terkait masih melakukan penyiairan untuk mengumpulkan dara lapangan.

Gempa berkekuatan (M) 6,1 yang dimutakhrkan menjadi (M) 5,9 terjadi di Tuban, Jawa Timur itu, terasa di sejumlah wilayah di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

BMKG menyampakan sejumlah wilayah turut merasakan getaran gempa, yaitu dilaporkan terasa hingga Bawean, Jawa Timur.

"Dirasakan di daerah Tuban dengan skala intensitas IV-V MMI atau getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk. Bawean dengan skala intensitas III-IV MMI atau bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, melalui keterangan tertulis, Jumat (22/3/2024).

Kemudian gempa juga dilaporkan terasa di Jepara dan sejumlah wilayah di Jawa Tengah seperti Semarang hingga Yogyakarta. 

Gempa juga terasa di sejumlah wilayah Jawa Timur seperti Surabaya dan Malang. "Jepara, Lamongan, Bojonegoro, Surabaya, Kudus, Blora, Pekalongan, Nganjuk, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Sidoarjo, Madiun, Pasuruan, Malang, Semarang, dan Yogyakarta dengan skala intensitas II-III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah seakan akan truk berlalu," ujarnya.

Daryono menuturkan gempa tidak berpotensi tsunami. BMKG juga mencatata masih adaya gempa susulan yang terjadi.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 11.50 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya satu aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan M 4,4," tuturnya.

Daryono menyampaikan gempa yang terjadi pada pukul 11.22 WIB tadi terjadi akibat adanya aktifitas sesar aktif di laut Jawa. Gempa bumi berjenis dangkal.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di laut Jawa. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," jelasnya.

Hingga siang ini silaporkan sudah terjadi 8 kali gempa susulan. "Hingga pukul 13.10 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya delapan kali aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M 5,3 dan terkecil M 3,2."

Daryono menambahkan, BMKG saat ini mengimbau masyarakat tetap tenang. Gempa ini tidak berpotensi tsunami.

"Masyarakat diimbau tetap tenang, tetap beraktivitas seperti biasa. Gempa ini tidak potensi tsunami. Tetap beraktivitas seperti biasa," tuturnya. (ard)

Komentar