BI Jatim Gencar Sosialisasikan Fesyar, Sasar Pengunjung CFD

Beragam kegiatan dihadirkan dalam sosialisasi Fesyar yang dilakukan disela CFD Raya Darmo Surabaya.

 

KANALSATU – Menjelang penyelenggaraan Festival Syariah (Fesyar) Jawa akhir bulan ini, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur terus melakukan sosialisasi ke masyarakat. Salah satunya melalui kegiatan FESyar on the Street di area Car Free Day (CFD) Jalan Raya Darmo Surabaya.

Advisor Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Jawa Timur Muslimin Anwar mengatakan, sosialisasi yang digelar di area CFD kali ini sudah digelar untuk ketiga kalinya dan akan berlanjut hingga minggu depan. FESyar on the street merupakan bagian dari strategi mencapai awareness penyelenggaraan FESyar Jawa 2023, kepada masyarakat.

Dalam kegiatan ini masyarakat bisa mengikuti berbagai acara seperti senam fun aerobic, games dan interaksi, serta adanya tambahan spot seperti photobooth 360 dan promoman. "Karena masyarakat yang berkumpul di sini beragam, maka kami sesuaikan dengan tujuan masyarakat ke CFD. Salah satunya kami mengajak senam, juga dialog dengan masyarakat," kata Muslimin saat ditemui disela Sosialisasi di CFD, Minggu (17/9/2023).

Ia menjelaskan, pelaksanaan Fesyar road to ISEF dilaksanakan di tiga tempat, yaitu di kota Medan untuk wilayah Sumatra, Samarinda untuk wilayah Timur Indonesia dan di Surabaya untuk wilayah Jawa.

Fesyar Jawa bakal banyak diikuti oleh UMKM syariah binaan Bank Indonesia di Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur dan DKI Jakarta. Pelaksanaan Fesyar menuju ISEF ini dilakukan untuk mengedukasi masyarakat tentang ekonomi syariah karena tingkat literasi keuangan syariah masyarakat Indonesia masih terbilang rendah.

"Literasi ekonomi syariah kita masih sebesar 23,3 persen di tahun 2022. Meskipun meningkat dibandingkan tahun 2019 sebesar 16,3 persen, tetapi secara angka literasinya masih rendah," katanya.

Jatim sendiri memiliki potensi pertumbuhan ekonomi syariah yang sangat besar. Hal ini terlihat dari banyaknya jumlah penduduk muslim, pondok pesantren dan santrinya yang sangat besar.

Melalui berbagai kegiatan yang dilaksanakan, Bank Indonesia berharap literasi masyarakat terhadap ekonomi syariah akan meningkat dari waktu ke waktu. Untuk Fesyar sendiri diharapkan akan terjadi peningkatan, baik dari jumlah pengunjung yang hadir, ataupun transaksi yang dilaksanakan sebelum dan pada saat kegiatan Fesya Jawar maupun ISEF.

"Data kami menunjukkan pada tahun 2022 lalu busines matching di seluruh Jawa ketika Fesyar maupun menjelang Fesyar tahun 2021 mencapai sekitar Rp 7 triliun, meningkat di tahun 2022 Rp 9,244 triliun. Dan di tahun 2023 ini kami berharap bakal naik lagi menjadi Rp 9,6 triliun, baik dari busines matching, trading dan finanching. Juga perbankan dan fintech-nya," terang Muslimin.

Ada beberapa catatan yang sempat disampaikan Muslimin terkait posisi Indonesia di pasar syariah global. Indonesia saat ini masih ada di diposisi ke empat untuk ekonomi syariah, untuk sektor Halal food nomor dua, Islamic financial menduduki posisi keenam, dan fesyen Islam di posisi ketiga. Sedangkan farmasi dan kosmetik di urutan kesembilan.

"Dengan adanya keuangan ekonomi syariah, maka sekarang dibuka Fakultas Ekonomi Syariah sehingga ada lapangan kerja baru. Selain itu juga ada juru sembelih halal atau Juleha, itu juga membuka lapangan pekerjaan baru. Termasuk pariwisata ramah muslim, di mana di setiap wisata tempat harus ramah muslim ada fasilitas shalat, makanan halal dan lain-lain," pungkasnya. (KS-5)

Komentar