SPS Terima Green Trade Financing Sebesar USD 14,9 Juta dari HSBC

Pengembangan Industri Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan

(kiri-kanan) Presiden Direktur PT Sun Paper Source Ventje Hermanto Soemali, Presiden Direktur PT Bank HSBC Indonesia Francois de Maricourt dan Managing Director dan Head of Wholesale Banking HSBC Indonesia Riko Tasmaya dalam acara penandatanganan pemberian fasilitas kredit perdagangan hijau dari HSBC Indonesia kepada PT Sun Paper Source di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (14/3/2023).

 

KANALSATU – Produsen tisu PT Sun Paper Source (SPS) menerima fasilitas kredit perdagangan hijau (green trade financing) dari PT Bank HSBC Indonesia. Total pembiayaan yang diterima sebesar USD 14,9 juta dan akan digunakan untuk mengembangkan industri yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Presiden Direktur SPS, Ventje Hermanto mengatakan, adanya fasilitas pembiayaan perdagangan hijau ini akan membantu SPS bertransformasi menjadi perusahaan yang mengedepankan aspek berkelanjutan.

”Selama ini produk tisu SPS sekitar 80 persen untuk ekspor. Saat ini kami sudah ekspor ke lebih dari 80 karena itu sangat fokus pada customer-customer yang sudah peduli lingkungan,” kata Ventje seusai Signing Ceremony Green Trade Financing Sun Paper Source-HSBC di Surabaya, Selasa (14/3/2023). Beberapa negara yang sangat memedulikan aspek lingkungan di antaranya negara-negara Eropa dan Australia.

Dikatakan Ventje, SPS telah memiliki sertifikat Forest Stewardship Council (FSC) yang menandakan produk kayu dan kertas yang digunakan SPS berasal dari hutan yang dikelola secara bertanggung jawab. SPS juga memiliki sertifikasi Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) dari pemerintah Indonesia, yang menandakan bahwa produk bahan baku yang digunakan untuk memproduksi kertas tisu merupakan kayu yang ditebang secara legal.

Presiden Direktur HSBC Indonesia, Francois de Maricourt mengatakan, HSBC secara global memiliki komitmen dalam transisi menuju ekonomi global nol emisi.

”Dampak terbesar yang dapat kami upayakan adalah melalui kerjasama dengan para nasabah kami guna mendukung transisi mereka menuju ekonomi dengan emisi karbon yang lebih rendah, serta mengintegrasikan praktik operasional yang berkelanjutan. Fasilitas pembiayaan perdagangan hijau kami untuk PT Sun Paper Source menunjukkan komitmen kami untuk mendukung nasabah kami tumbuh secara berkelanjutan di Indonesia,” kata Francois.

Dalam penandatangan kerja sama ini, penambahan kredit perdagangan hijau yang disalurkan untuk SPS ini adalah USD 7,5 juta sehingga secara total produk green trade financing HSBC untuk SPS telah mencapai USD 14,9 juta.

Kredit perdagangan hijau merupakan fasilitas perbankan untuk mendukung perusahaan dalam transaksi perdagangan yang melibatkan produk ramah lingkungan. Jenis pembiayaan ini dirancang untuk mendorong bisnis terlibat dalam praktik ramah lingkungan serta mendukung pengembangan dan adopsi teknologi dan produk hijau di dalam sebuah rantai nilai.

Managing Director dan Head of Wholesale Banking, HSBC Indonesia Riko Tasmaya menambahkan, saat ini tren ekonomi hijau terus meningkat dan berimbas pada portofolio penyaluran pembiayaan HSBC.

Dikatakannya, HSBC telah menyalurkan pembiayaan perdagangan hijau sejak tahun 2018 dan saat ini berkontribusi pada sekitar 10 persen dari total penyaluran kredit. Sektor-sektor bisnis yang dibiayai cukup beragam. Mulai dari industri atau manufaktur, energi, lembaga finansial, hingga ekspor-impor. (KS-5)

 

Komentar