Dapat Kepastian, Nelayan Dukung Program Subsidi Tepat

Warga Campurejo, Pancen, Gresik menunjukkan QRCode sebelum membeli biosolar yang akan digunakan untuk bahan bakar kapal.

 

KANALSATU – Pemberlakuan subsidi tepat untuk pembelian BBM bersubsidi tidak hanya ditujukan bagi pemilik kendaraan bermotor saja. Nelayan pun tidak luput dari program ini.

Saat akan membeli solar subsidi guna kebutuhan bahan bakar untuk kapalnya melaut, para nelayan juga wajib menunjukkan QR Code. Dalam QR Code tersebut selain tercantum nama kapal, juga bisa diketahui kuota yang bisa ditebus serta sisa volume yang masih bisa ditebus dalam hari itu.

Di SPBUN (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan) 58.611.01 di Desa Campurejo, Kecamatan Pancen, Kabupaten Gresik, antrean nelayan yang akan membeli biosolar terus berlangsung hingga sore hari. Saat tiba gilirannya mengisi mereka menunjukkan QR code untuk kemudian dipindai oleh petugas SPBU.

Salah satu yang mengantre siang itu adalah Mualfiah. ”Satu kapal satu QRCode. Satu QRcode itu ada yang dapat solar 150 liter, ada yang 200 liter setiap hari,” jelasnya sembari menunjukkan barcode yang dicetak di selembar kertas. Besar kecilnya kuota disesuaikan dengan rekomendasi yang dikeluarkan instansi terkait.

Mengenai kebijakan penggunaan barcode ini menurut Mualfiah tidak menyulitkan.  ”Yang daftar kemarin yang punya kapal. Saya tinggal menunjukkan kertas ini saja. Malah sekarang enak, karena sudah pasti dapat solarnya,” ujar Mualfiah.

Pernyataan senada disampaikan Zaenal. Dengan program subsidi tepat menggunakan QRCode seperti sekarang menurutnya justru bisa memberikan kepastian kepada para nelayan mendapatkan biosolar untuk melaut. Apalagi ditambah keberadaan SPBUN di Desa Campurejo yang baru beroperasi Oktober tahun lalu.

”Dulu, kalau mau beli solar ke SPBU yang jaraknya hampir 2 KM dari sini. Antrenya bisa sampai semaleman, itu saja belum tentu dapat (solar) karena biasanya SPBU mendahulukan mobil,” tutur Zaenal.

Direktur Umum dan SDM PT Gresik Migas, M. Syaikhu menuturkan, SPBUN Campurejo merupakan salah satu SPBUN milik PT Gresik Migas- BUMD milik Pemkab Gresik. SPBUN Campurejo menyediakan BBM subsidi jenis biosolar dan Pertalite.

”Kami mendapatkan jatah dari Pertamina Patra Niaga sebesar 288 kilo liter per bulan. Jika waktu kerja selama 26 hari perbulan, maka setiap hari dikirim 11 kilo liter,” jelasnya.

Sejak 1 Maret 2023, nelayan yang ingin membeli Bio Solar harus memiliki QRCode yang didapat dengan mendaftar di MyPertamina. Untuk bisa memiliki QRCode itu, pemilik kapal harus terlebih dulu mendapat rekomendasi dari Dinas Kelautan dan Perikanan setempat.

Caranya dengan mendaftar dilengkapi NIK, NIB dan sebagainya. Setelahnya dilakukan verifikasi apakah benar layak membeli Bio Solar itu. Jika sudah sesuai maka akan diturunkan surat rekomendasi layak membeli Bio Solar.

Bagi pengelola SPBUN, pembelian dengan QRCode itu sangat membantu agar tidak terjadi penyelewengan. Sebanyak 150 kapal di desa nelayan itu yang memiliki QRCode bisa membeli Bio Solar sesuai kebutuhan yang ditetapkan DKP. Jumlahnya tidak sama, dari 60 liter hingga 100 liter per hari, tergantung besar kecilnya perahu.

Sementara itu, pemilik SPBUN di Desa Kranji, Paciran, Lamongan, Gozali Rahman mengatakan nelayan yang membeli bio solar di tempatnya juga seluruhnya menggunakan QRCode. Sebelum kebijakan itu diberlakukan, petugas SPBU juga mendapatkan pelatihan selama dua hari di Surabaya.

Dalam pelatihan tersebut, petugas SPBU dilatih cara mengoperasikan alat untuk membaca QRCode dan lain-lain.

Sampai saat ini ada 37 SPBUN di Jawa Timur yang dimiliki berbagai mitra dengan total kuota sebesar 61.853 kilo liter.

(KS-5)  

 

Komentar