Kanwil IV KPPU Soroti Penyaluran dan Penjualan LPG di Tingkat Pengecer

 

KANALSATU -  Kantor Wilayah IV Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) melakukan pengawasan terhadap kebijakan Pertamina terkait pembatasan penyaluran dan penjualan Liquified Petroleum Gas (LPG) Subsidi di tingkat pengecer.

Dalam penjelasannya, Executive General Manager PT Pertamina Patra Niaga, Deny Djukardy mengatakan, pola bisnis pertamina selalu mengutamakan pelayanan pada masyarakat, termasuk penyaluran LPG baik Subsidi ataupun Non Subsidi. "Kebijakan pembatasan penyaluran LPG ini ditujukan untuk memastikan agar subsidi pemerintah benar-benar dapat dinikmati oleh masyarakat yang layak menerimanya,” terang Deny saat pertemuan dengan KPPU, Rabu (25/1/2023).

Secara teknis kebijakan pembatasan ini dilakukan dalam bentuk pemerataan sub penyalur melalui program One RW One Outlet (ORWOO) sesuai dengan kebijakan pemerintah.

Menyikapi penjelasan pihak Pertamina, Kepala Bidang Kajian Kanwil IV KPPU Hasiholan Pasaribu memberikan tiga catatan khusus. Pertama, dengan jumlah permintaan LPG subsidi yang cukup banyak di masyarakat diharapkan program One RW One Outlet (ORWOO) dapat memudahkan masyarakat untuk membeli LPG bersubsidi.

Kedua, dengan adanya program One RW One Outlet (ORWOO) diharapkan tidak ada praktek diskriminasi penyaluran LPG brsubsidi. Dan yang terakhir, diharapkan program One RW One Outlet (ORWOO) ini dapat disosialisasikan kepada masyarakat di antaranya ialah bahwa ada kewajiban sub penyalur 20 persen ke pengecer dan alokasi sub penyalur maksimal 3000 tabung, hal ini untuk mencegah adanya panic buying terhadap LPG bersubsidi.

Selanjutnya Kanwil IV KPPU berharap agar kedepan Pertamina menjalankan bisnisnya dapat senantiasa menerapkan prinsip-prinsip persaingan usaha dan kemitraan yang sehat sebagaimana diamanatkan dalam UU No. 5 Tahun 1999 dan UU No. 20 Tahun 2008. (KS-5)

Komentar