Bangun Jembatan di Trenggalek untuk Mudahkan Akses ke Sentra Ekonomi Baru

KANALSATU - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan dua jembatan bailey yang dibangun karena sebelumnya terputus akibat longsor. Keduanya berada di wilayah Kabupaten Trenggalek, yakni jembatan Mukus di Desa Sawahan Kec. Watulimo, dan Jembatan Bendoroto di Desa Bendoroto Bangun, Kec. Munjungan.
Langkah cepat Gubernur Khofifah tersebut merupakan bukti dukungannya terhadap dibangunnya bandar udara komersil baru di Kabupaten Kediri. Sebab, hadirnya bandara itu akan memudahkan konektivitas menuju Trenggalek serta akses menuju titik-titik pariwisata.
Apalagi, Jembatan Mukus yang baru dibangun itu terletak di Desa Sawahan yang terkenal sebagai sentra penghasil durian. Harapannya, kedua jembatan ini, terutama Jembatan Mukus, dapat menjadi penghubung dengan pusat-pusat ekonomi baru di Trenggalek.
"Pak Bupati Trenggalek sedang menyiapkan program strategis ketika misalnya airport di Kediri selesai, kemudian koneksitasnya bukan hanya nasional tapi internasional. Pasti kebutuhan untuk bisa menemukan wisata strategis ini diperlukan apabila airport itu selesai. Ini juga sedang diupayakan adanya tol dari Kediri ke Tulungagung yang akan mempetcepat jarak tempuh ke Trenggalek," kata Khofifah, Senin (23/1/2023).
Khofifah berpesan pada segenap warga Desa Sawahan dan Desa Bendoroto untuk bersama-sama menjaga dua jembatan bailey yang telah diresmikan tersebut. Apalagi, kedua jembatan ini merupakan infrastruktur penting yang diperlukan dalam kegiatan warga sehari-hari.
Untuk diketahui, Jembatan Mukus menghubungkan Dusun Krajan dan Dusun Winong Desa Sawahan Kecamatan Watulimo, serta akses jalan alternatif Prigi - Munjungan. Jembatan ini memiliki dimensi panjang 27 meter, lebar 3,5 meter, dan kapasitas beban 10 Ton.
Sedangkan Jembatan Bendoroto Bangun menghubungkan Desa Bendoroto Kecamatan Bendoroto dengan Desa Bangun Kecamatan Bendoroto. Dengan dimensi panjang 24 meter, lebar 3,5 meter, dan kapasitas beban yang sama yaitu 10 ton.
Kedua jembatan ini merupakan akses utama masyarakat baik dalam hal ekonomi, pendidikan, dan aktivitas sehari-hari. Karena itu, ambruknya jembatan Mukus dan Bendoroto akibat banjir November 2022 menyebabkan sekitar hampir 4.000 warga terisolir.
Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin bahkan mengatakan bahwa begitu jembatan diresmikan, wisatawan langsung berdatangan. "Saya sampai dikontak langsung oleh pak lurah, bahwa begitu bulan Desember jembatan jadi, saat libur Natal dan Tahun Baru wisatawan pada berdatamgan ke Sawahan untuk membeli durian," katanya.
Tak lupa, Bupati Trenggalek itu berterimakasih pada Gubernur Khofifh atas apresiasinya kepada warga Sawahan dan Bendoroto yang sampai bergotong royong membangun jembatan darurat pasca banjir November lalu. Sebab, begitu mendengar kabar tentang warga yang bahu membahu membangun jembatan, Gubernur Jatim itu langsung memberikan penanganan kepada dua jembatan yang terputus itu.
"Terima kasih Ibu Gubernur sudah hadir memberikan penanganan yang sangat cepat begitu menerima kabar video tentang warga yang bergotong-royong. Semoga jembatan yang diresmikan hari ini bisa bermanfaat dan memajukan serta mensejahterakan desa-desa yang terhubung," tutupnya.
Warga Dusun Podang Desa Bendoroto Kec. Munjungan, Ardi Sulyono (34) mengatakan bahwa telah dibangun kembali Jembatan Bendoroto Bangun sangat mengembalikan aktivitas masyarakat seperti semula. “Kami seperti terisolir. Karena memang untuk dapat akses sembako kami harus ke Kec. Munjungan. Alhamdulillah sekali karena jembatan ini dibangun kembali,” katanya.
Tidak hanya akses kebutuhan dasar saja, namun akses pendidikan masyarakat sekitar pun terhambat. “Kami masyarakat Dusun Podang juga telah membuat jembatan darurat sebelumnya. Namun karena memang seadanya jadi kalau anak-anak mau berangkat sekolah tetap harus didampingi orang tuanya,” ucapnya.
Sebelumnya, pada 10 Januari 2023, Gubernur Khofifah meresmikan dua jembatan bailey di Kabupaten Pacitan yang putus karena banjir dan longsor, yaitu Jembatan Kembang di Desa Kembang dan Jembatan Gandu di Desa Wonodadi Kulon.
(KS-5)