PTPN XI Jalin Sinergi BUMN Bantu Permodalan Petani



KANALSATU - Permodalan menjadi salah satu kendala yang dirasakan oleh petani tebu di Jawa Timur. Pasalnya, sejak dihapuskannya program KKPE beberapa tahun lalu, petani tebu khususnya mengandalkan permodalan dari KUR dan program kemitraan BUMN, salah satunya program PKBL PTPN XI.

"Masalah permodalan untuk biaya kebun menjadi kendala kami, sedangkan banyak petani yang belum bisa memenuhi syarat kredit bank, sebagian ambil kredit KUR. Kami berterimakasih sudah diikutkan program PKBL dari PTPN XI, sangat membantu sekali. Untuk masa tanam 2020/2021 kami berharap bisa menjadi mitra," ungkap Mujiono salah satu petani mitra PG Pagottan disela-sela survey kelayakan Rabu (18/11/2020) oleh tim PKBL PTPN XI di Madiun.

Dalam program tersebut PTPN XI bersinergi dengan PT Jasa Marga (Persero) dan PT Askrindo. Sinergi BUMN ini bukan pertama kali dilakukan PTPN XI untuk membantu sektor perkebunan, sebelumnya beberapa BUMN juga mendukung program PKBL tersebut diantaranya PT Pertamina (Persero), Perum Peruri, dan PT Biofarma (Persero).

"Kami mencoba menjembatani kebutuhan mitra petani tebu dalam hal pendanaan usaha dengan program PKBL dan diantaranya merupakan sinergi BUMN," kata Direktur PTPN XI,
R. Tulus Panduwidjaja. PTPN XI menggandeng beberapa BUMN untuk turut mendukung ketahanan pangan dalam hal ini gula melalui bantuan pinjaman modal petani tebu.

Dikatakan Tulus, ini merupakan contoh peran BUMN dalam menciptakan multiplayer effect. Petani mampu menggarap kebun sesuai jadwal sehingga protas tebu optimal dan ujung-ujungnya produksi gula diharapkan bisa meningkat dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, di sisi petani mereka juga akan menerima pendapatan yang layak.

"Kami sampaikan terimakasih kepada mitra BUMN yang telah bersinergi, inilah peran kita sebagai stimulus perekonomian bangsa terlebih ditengah pandemik seperti saat ini," terang Tulus.

Direncanakan, melalui sinergi dengan Jasa Marga akan disalurkan bantuan sebesar modal Rp 15 milyar untuk petani mitra di Pabrik Gula Pagottan sedangkan dengan Askrindo akan disalurkan sebesar Rp 11,4 milyar untuk petani mitra di Pabrik Gula Redjosarie dan Poerwodadie.

"Survey dilakukan untuk kelayakan petani mitra di pabrik gula. Sinergi dengan Jasa Marga untuk 105 petani PG Pagottan, total pendanaan sebesar Rp 15 Milyar untuk masa tanam 2020/2021. Sebelumnya masa tanam 2019/2020, program sinergi dengan Jasa Marga telah disalurkan sebesar Rp 10 milyar untuk petani tebu di PG Pagottan, Redjosarie, dan Soedhono dan telah kembali dengan status pinjaman lancar.

Sedangkan dengan Askrindo untuk rencana modal masa tanam 2020/2021 sebesar Rp 11,4 milyar untuk 85 petani mitra di PG Redjosarie dan Poerwodadie. "Semoga ini memberikan manfaat bukan saja terhadap petani tebu mitra tetapi juga memiliki efek positif terhadap ketahanan pangan gula nasional," ujar Sekretaris Perusahaan yang membawahi program PKBL PTPN XI, Mochammad Sholeh Kusuma.

Sebagai informasi program sinergi BUMN masa tanam 2019/2020 telah disalurkan total sebesar Rp 55,5 Milyar untuk membantu permodalan petani tebu rakyat yang berasal dari PT Pertamina (Persero), Perum Peruri, PT Biofarma (Persero) TBK dan PT Askrindo (Persero) dan PT Jasa Marga (Persero).

Direncanakan bantuan usaha yang akan disalurkan kepada petani mitra masa tanam 2020/2021 sebesar total Rp38,9 Milyar. (KS-5)
Komentar