LaNylla: Libur Nataru Momentum Pergerakan Ekonomi Nasional

LIBUR NATARU: Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, di sela-sela reses di Jawa Timur, Sabtu (24/12/2022), menyatakan momentum libur Nataru harus dimaksimalkan dalam konteks pergerakan ekonomi. (sefdin)

KANALSATU - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, menegaskan bahwa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023, momentum untuk menggerakkan perekonomian nasional sebesar Rp23,85 triliun.

Alasannya, karena dalam libur Nataru kali ini pergerakan manusia diperkirakan mencapai 44,7 juta orang, jumlah yang cukup signifikan untuk menggerakkan ekonomi.

"Tentu ini menjadi momentum yang harus dimaksimalkan dalam konteks pergerakan ekonomi, karena memiliki efek ekonomi meretas ke bawah," kata LaNyalla di sela-sela reses di Jawa Timur, Sabtu (24/12/2022).

Senator asal Jawa Timur itu mengatakan, puncak pergerakan  manusia saat libur Nataru akan terjadi saat pergantian tahun pada minggu depan. 

Pergerakan manusia ini diperkirakan akan membuat perputaran uang mencapai Rp23,85 triliun. 

Artinya, pada pada masa liburan Nataru terjadi pergerakan ekonomi di berbagai sektor. Perputaran uang pada akhir tahun itu diharapkan menggerakkan roda ekonomi secara keseluruhan, dan menjadi pemulihan ekonomi yang optimal.

Tokoh asal Bugis yang besar di Surabaya itu juga berharap Libur Nataru menjadi momentum bagi pelaku usaha kecil dan menengah, untuk meraup keuntungan yang wajar.

Hanya saja, LaNyalla mengingatkan agar pasokan berbagai kebutuhan libur Nataru cukup dan terkendali. "Pasokan yang cukup juga untuk menekan meningkatnya inflasi dadakan yang terjadi," tutur LaNyalla.

Sementata dari Data Kementerian Perhubungan menyebutkan, potensi pergerakan warga selama libur Nataru tahun ini sebesar 16,35% dari jumlah penduduk Indonesia, atau sekitar 44,7 juta orang. 

Angka tersebut lebih banyak dari tahun 2021, yang meningkat mencapai 19,9 juta orang.

Jumlah perputaran uang selama libur Natal dan tahun baru diperkirakan mencapai Rp 23,85 triliun, dengan asumsi jumlah penduduk yang mudik sekitar 44,7 juta, atau setara dengan 11.925.000 keluarga. 

Jika setiap keluarga membawa uang rata rata Rp2 juta saja, maka perkiraan perputaran uang mencapai jumlah tersebut. (ard)

Komentar