Perbatasan Kembali Dibuka, MHTC Ajak Warga Surabaya Kembali Berobat ke Malaysia

Direktur Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC) Indonesia Farah Delah (kiri) memperkenalkan layanan rumah sakit di Malaysia yang menjadi peserta Malaysia Healthcare Expo di Tunjungan Plaza, Surabaya, Kamis (30/6/2022).

 

 

KANALSATU – Indonesia menjadi pasar terbesar untuk perawatan kesehatan di Malaysia. Jantung, kanker dan bayi tabung menjadi pemeriksaan yang paling banyak diminati.

Direktur Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC) Indonesia, Farah Delah mengatakan, sejak tahun 2019 sebanyak 670 ribu pasien asal Indonesia datang ke Malaysia untuk mendapat perawatan. Selain karena kualitasnya, Malaysia juga relatif lebih terjangkau dan mudah diakses.

Namun sejak pandemi, Malaysia menutup perbatasannya sehingga banyak pasien yang tidak bisa berobat. ”Karena itu sejak perbatasan dibuka, MHTC kembali mengajak warga Indonesia untuk berobat dan melakukan perawatan kesehatan di Malaysia,” kata Farah saat pembukaan Malaysia Healthcare Expo 2022 di Surabaya, Kamis (30/6/2022).

Malaysia Healthcare Expo 2022 di Surabaya berlangsung hingga 3 Juli 2022. Selain Surabaya, roadshow sebelumnya juga sudah dilakukan di Jakarta dan berikutnya akan diadakan di Medan.

Lebih lanjut Farah menuturkan, perawatan yang paling banyak diminati masyarakat Indonesia diantaranya Jantung, Kanker, Bayi Tabung, Orthopedic dan Medical Check Up.  Medical Check Up paling banyak diminati karena jarak Malaysia ini dekat dengan Indonesia, sehingga pasien datang pagi, malam sudah ada hasilnya dan bisa langsung pulang ke Indonesia.

Dikatakan Farah, perawatan kesehatan di Malaysia diatur ketat oleh Kementerian Kesehatan Malaysia,dan selalu berkomitmen untuk dapat memastikan Malaysia sebagai tujuan yang aman dan terpercaya bagi pasien Internasional.

Malaysia Healthcare Expo diikuti oleh 18 rumah sakit dan tiga perwakilan pariwisata negara bagian. "Malaysia Healthcare juga menawarkan wisata medis berkualitas untuk mereka yang ingin melakukan perobatan, tentunya dengan end to end services serta adanya ketersediaan layanan serta produk medis yang Halal,” kata Farah.

 

Komentar