Pentingnya Kepemimpinan Transformatif dalam menghadapi Era New Normal

 

 

KANALSATU - Sudah bukan rahasia lagi bahwa banyak perusahaan terdampak akibat pandemi. Tidak sedikit pula pucuk pimpinan yang mencari berbagai cara mengatasi berbagai permasalahan yang muncul di masa seperti sekarang ini.

 

Gaya kepemimpinan yang bersifat transformatif mulai diperdalam dan dijadikan acuan dalam membuat sebuah kebijakan perusahaan. Hal ini dilakukan tentunya tidak lain untuk menyelamatkan perusahaan.

 

Namun, bagaimanakah sebenarnya jenis kepemimpinan yang transformatif dan cocok diterapkan pada masa sekarang ini? Inilah yang coba diangkat dan dijelaskan oleh Imam Wijoyo dalam bukunya yang berjudul “18 Praktik Kepemimpinan Transformatif” - Panduan Kepemimpinan di Saat Stabil & Kondusif, hingga Situasi Tidak Pasti, Tidak Menentu & Gonjang Ganjing.

 

Menurut Imam, Transformasi Bisnis merupakan perjalanan yang berkesinambungan dan berlangsung tanpa henti. Menjadi berbahaya apabila perusahaan menjadi stagnan, sedangkan kemajuan teknologi dan perkembangan pasar berubah begitu cepat.

 

“Pemimpin perlu strategi dan langkah konkrit dalam men-transformasi bisnisnya. Buku ini dimaksudkan untuk mendampingi para pemimpin dalam perjalanan transformasi tersebut,” ungkap Imam.

 

Lebih lanjut Imam mengungkapkan bahwa ada enam bagian yang harus diperhatikan dalam 18 Praktik Kepemimpinan Transformatif.

 

Enam bagian itu antara lain adalah Hati Seorang Pemimpin (The Heart of Leadership),Fondasi Kepemimpinan (The Foundation of Leadership), Kualitas Kepemimpinan (The Quality of Leadership), Tindakan Kepemimpinan (The Action of Leadership), Kepemimpinan Global (The Global Leadership), dan Kepemimpinan Agile (The Agile Leadership).

 

Enam bagian tersebut dijelaskan secara detail bersamaan dengan panduan untuk Review, Refleksi dan Rencana Aksi, agar pembaca dapat merancang tindakan nyata sesuai kondisi, baik disaat stabil dan kondusif, hingga situasi tak pasti atau tak menentu.

 

Imam menuturkan bahwa terkadang dalam tumpukan pekerjaan, waktu yang terbatas, serta banyaknya agenda yang harus dilaksanakan, para pemimpin seringkali tidak memperhatikan atau memikirkan tentang apa lagi yang bisa dilakukan untuk menransformasi bisnis dan perusahaannya, sehingga bisnisnya tetap bergerak maju, dan tidak stagnan.

 

”Singkatnya, buku ini bisa dijadikan panduan dalam menghadapi ketidakpastian, ketidak-menentuan dan gonjang-ganjing-nya keadaan,” jelasnya.

 

Buku ini diharapkan dapat menjadi Sparing Partner, assisting para leaders, dan Sharing Friends (seorang teman yang sharing pengalaman dan pemikirannya).

 

Buku ini ditujukan untuk para pemimpin dan pembelajar yang sedang dalam perjalanan transformasi, baik transformasi diri, tim maupun perusahaannya. Mulai dari Pengusaha & Profesional (Bisnis, Pendidikan, Korporasi), Pimpinan Perusahaan/ Departemen/ Tim, Calon Pimpinan, Direktur / Manager/ Supervisor, Coach, Trainer, Konsultan sampai Mahasiswa.

 

Setelah diluncurkan di akhir tahun 2021, Imam juga berencana untuk membuat seminar bersama para pemilik bisnis yang ingin mengetahui lebih jauh tentang tren kepemimpinan transformatif ini dan berencana untuk menggelarnya pada Februari 2022. (KS-5)

 

Komentar