Dihadapan para santri, LaNyalla tekankan pentingnya menjaga semangat NKRI

kanalsatu - Anggota DPD RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti kembali melakukan sosialisasi empat pilar MPR RI, Rabu (10/11/2021). Dihadapan para pengasuh dan santri Ponpes Bustanul Falah, Kerimbitan Kecamatan Genteng Kabupaten Banyuwangi, alumni Universitas Brawijaya Malang tersebut menegaskan tentang pentingnya menjaga semangat juang dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Ia mengaskan bahwa ada proses panjang perjuangan yang dilalui santri untuk membantu mencapai kemerdekaan, termasuk dengan didengungkannya peristiwa Resolusi Jihat oleh KH. Hasyim Asy’ari.

Dalam resolusi jihat tersebut mbah Hasyim menyatakan bahwa siapa yang berjuang membela Negara, ketika gugur maka wafatnya adalah syahid. Dari situlah kemudian menjadi satu motivasi besar dan menggelorakan seluruh mujahid untuk turun dan membantu perjuangan para pahlawan.

“Santri adalah bagian penting bagi bangsa Indonesia. Di masa perjuangan, santri memberikan sumbangsih yang tidak bisa dikatakan kecil dalam mencapai kemerdekaan Indonesia. Begitu juga di era saat ini, santri dituntut untuk terus ikut berkiprah, membangun Indonesia menjadi lebih kokoh, baik dari sisi religi, ekonomi, politik, budaya, sosial hingga ketahanan dan keamananan NKRI,” tegas LaNyalla.

Ia juga mengajak para santri untuk merefleksikan Hari pahlawan dalam kehidupan mereka di era globalisasi dan era digitalisasi saat ini. Santri, ujarnya, tidak boleh ketinggalan. Santri harus memiliki semangat juang tinggi untuk memberikan yang terbaik bagi Indonesia.

Saat ini, digitalisasi menjadi keniscayaan bagi masyarakat kita. Digitalisasi telah menyentuh semua sendi bangsa dan ini tidak bisa dinegasikan. Dalam hal pemahaman keagamaan, digitalisasi menempati posisi yang sangat penting. Karena melalui teknologi ini, pemahaman apapun bsia disebarkan dengan cepat dan massif.

“Untuk itu, para santri juga harus mampu berjuang di lini ini untuk menyebarkan paham keagamaan yang lurus yang sesuai dengan ajaran para pendahulu kita. Dan ini juga salah satu langkah untuk menangkal paham radikalisme,” tekannya.

Dari sisi ekonomi, kiprah santri juga ditunggu untuk ikut meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam hal ini, Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah mencanangkan program “One Product One Pesantren” atau OPOP. Dan ini harus bisa dimaksimalkan oleh seluruh santri dan pondok pesantren yang ada di Jatim.

“Kalau ini kita maksimalkan, saya yakin, kemandiran pesantren akan terwujud. Ekonomi masyarakat sekitar pesantren juga akan ikut terangkat,” pungkasnya.(*/ksc))
Komentar