Asprov PSSI Jatim Workshop Pelatih

Jelang Liga 3 /2021 Jatim

Amir Burhanuddin, wakil ketua asprov PSSI Jatim (tengah), membuka dilaksanakannya Workshop Pelatih Liga 3, di Surabaya

KANALSATU - Asprov PSSI Jatim, menggelar Workshop Pelatih Kepala. Workshop pelatih, digelar guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) pelatih menuju bergulirnya Liga 3, musim 2021, di Surabaya, Rabu (20/10/2021).

"Menjelang Liga 3 ini, kami melakukan penyegaran. Salah satunya refreshment wasit dan asisten. Dan sekarang Workshop pelatih kepala Liga 3,” kata Dyan Puspito Rini, Sekretaris Asprov PSSI Jatim.

Menurutnya, ini sejalan dengan program dicanangkan Ketua Asprov PSSI Jatim Ahmad Riyadh pada Kongres PSSI beberapa waktu lalu di Surabaya. Saat itu, orang nomor satu di Asprov PSSI Jatim ini menitikberatkan kepada dua hal, yakni youth development dan coacing for coaches atau pelatihan untuk pelatih Liga 3 Jatim.

Untuk workshop kali ini, wanita akrab disapa Ririn, menyebutkan bahwa pelatihan merupakan puncak dari Workshop pelatih digelar PSSI Jatim.

“Ada tiga tahapan pelatihan digelar PSSI Jatim untuk pelatih. Yakni, pelatihan bagi pelatih level dasar, medium, dan kali ini pelatih Liga 3, menjadi ujung dari kompetisi amatir di Jawa Timur,” kata Ririn. 

Menurutnya, kegiatan ini digelar secara rutin setiap tahun sebelum Liga 3 Jatim digelar. “Tahun depan, mulai Januari (2022), akan ada banyak pelatihan. Karena program ini golnya bukan untuk jangka pendek, tapi medium dan jangka panjang. Pelatih-pelatih Jatim, harus terus diupdate keilmuan dan kemampuannya. Agar nantinya pelatih-pelatih di Jatim, banyak menyumbangkan pemain kelak menjadi tulang punggung timnas pada masa mendatang.

Selain itu, pelatih Jatim harus bisa bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Artinya, ke depan seorang pelatih tidak bisa bergantung pada materi pemain saja, tapi juga kemampuannya sendiri dalam meracik tim dan game tactical.

“Pemain ini kan berkorelasi erat dengan pelatih. Kalau pelatihnya tidak diupdate, apa yang akan kita ajarkan ke pemain? Mengubah kebiasaan para pemain tidaklah mudah. Maka dibutuhkan pelatih kompeten, dan cepat beradaptasi dengan metode pelatihan terbaru,” paparnya. 

Pada masa pandemi Covid-19, lanjut Ririn, ada materi-materi baru berbeda dibanding sebelum pandemi. Di antaranya, perbedaan perilaku dan kebiasaan dalam sepak bola. Hal ini dinilai penting untuk diketahui seorang pelatih yang akan menangani tim di masa pandemi.  

“Kalau dulu, pelatih tidak perlu memikirkan protokol kesehatan. Sekarang, tentu harus menerapkan prokes. Itu satu beban tambahan buat pelatih. Membiasakan dan meyakinkan atlet, bahwa prokes menjadi tanggung jawab pribadi pemain bukanlah sesuatu yang mudah,” tegasnya.

Bukan hanya itu, pelatih harus memperhatikan sisi psikologis atletnya, karena bermain tanpa penonton itu rasanya akan berbeda. Sebab, pemain bisa tak mendapatkan atmosfer bertanding  sebenarnya, meski sebetulnya menonton mereka bertanding di layar kaca sangat banyak.

Kemudian, recovery pemain agar imunitas tubuhnya tetap terjaga usai bertanding juga harus menjadi perhatian. Karena itu, sangat penting di masa pandemi seperti sekarang. (ks-6)

 

Komentar