Platform Kolaborasi Integrasi Lark Jadi Solusi Peningkatan Produktivitas Kerja

Tampilan platform kolaborasi integrasi Lark yang akan memudahkan karyawan untuk bekerja tanpa hambatan jarak dan waktu.



KANALSATU - Pandemi COVID-19 menuntut semua pihak beradaptasi dan segera melakukan transformasi ke digital. Adanya pembatasan interaksi fisik dan penerapan aturan bekerja dari rumah menyebabkan semua individu menyesuaikan diri dengan pola kerja baru agar tetap produktif dan menghasilkan kualitas perkerjaan yang dibutuhkan untuk memaksimalkan kemajuan perusahaan.

Platform kolaborasi terintegrasi, Lark memiliki berbagai fitur yang memungkinkan setiap karyawan untuk bekerja dan saling berkolaborasi tanpa hambatan jarak dan waktu. Dengan fitur yang ada, pengguna Lark dapat mengerjakan berbagai macam hal, dari membuat dan mengedit dokumen, menerima email, mengirimkan pesan, mengelola agenda, hingga menelepon, serta melakukan video conference. Dan salah satu faktor terpenting, adalah kemudahan untuk dioperasikan oleh berbagai rentang usia.

"Kami mengerti bahwa sebuah platform kolaborasi harus terintegrasi dan dapat memberikan kemudahan serta kenyamanan, dan Lark memiliki semua itu," ucap Senior Professional Service Consultant Lark, Suryanto Lee saat konferensi pers secara virtual, Jumat (23/10/2020).

Lark diciptakan untuk dapat membantu perusahaan agar tetap produktif. Lark menyediakan berbagai fitur seperti Messenger, Video Conference, Docs & Sheets, Penyimpanan Cloud, Kalender, Mail yang terintegrasi, serta fitur real-time translation dalam beberapa pilihan Bahasa seperti, Bahasa Indonesia, Cina, Korea, Jepang, Prancis, Portugis Brasil, Jerman, Hindi, Italia, Rusia, Spanyol, Thailand, dan Vietnam.

Suryanto menambahkan, Lark tersedia dalam versi website yang dapat diakses di Windows, dan MAC, serta versi aplikasi untuk Android dan IOS dalam 11 bahasa tampilan, termasuk Bahasa Indonesia.

“Salah satu hal penting yang dimiliki Lark adalah fitur yang terintegrasi, dengan demikian segala pekerjaan dapat dilakukan dalam satu platform. Disamping itu dengan user interface yang mudah menjadikan Lark dapat digunakan oleh segala usia,” jelas Suryanto.

Sementara itu, berdasarkan survei yang dilakukan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang dirilis Maret 2019, sebanyak 64,8 persen dari total populasi penduduk Indonesia, atau sebanyak 171,17 juta orang, sudah melek terhadap Internet. Survei tersebut juga mengungkapkan bahwa kontribusi pengguna internet di Jawa Timur merupakan yang tertinggi kedua dengan memberikan sumbangan hingga sebesar 13,5 persen.

Seiring dengan semakin meningkatnya pengguna internet Akademisi, Pemerhati Budaya dan Komunikasi Digital, Firman Kurniawan S, menyatakan bahwa penerapan teknologi tidak lagi menjadi masalah dan perusahaan justru harus segera menentukan jenis platform yang paling tepat untuk terciptanya peningkatan kualitas dan efektifitas dari sebuah komunikasi dan kolaborasi.

“Cepat atau lambat, transformasi digital pasti terjadi. Dan dengan penerapan teknologi yang tepat akan memberikan peluang bagi sebuah perusahaan untuk dapat bergerak lebih cepat dan produktif. Namun di sisi lain, perusahaan juga harus meningkatkan kompetensi digital bagi seluruh anggotanya, karena faktor individu seringkali menjadi penghambat perusahaan untuk dapat bergerak maju,” ucap Firman.

Kementerian Perindustrian juga menyatakan bahwa penerapan teknologi digital merupakan hal yang penting dalam memasuki era Industri 4.0. Dengan memaksimalkan teknologi digital, Indonesia akan memiliki potensi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan mencapai USD 150 miliar pada tahun 2025.

Produktifitas dan efisiensi kerja perlu didukung dengan proses komunikasi dan kolaborasi yang baik antar pekerja sehingga tidak terjadi kesenjangan komunikasi dan perusahaan dapat mempertahankan serta meningkatkan kinerja bisnis mereka.

Untuk dapat mencapai hal ini, perusahaan perlu menerapkan dan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi dalam ruang lingkup tempat kerja dan cara mereka bekerja, sehingga tetap produktif kapanpun dan dimanapun, terlebih di situasi yang di akibatkan oleh pandemi COVID-19 saat ini dimana perusahaan perlu melakukan pembatasan kehadiran karyawan atau penerapan bekerja dari rumah. (KS-5)
Komentar