Aktif Berkolaborasi, DPD REI Gairahkan Kembali Sektor Properti di Jatim



KANALSATU – Di tengah lesunya penjualan, DPD Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Jatim aktif berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menggairahkan kembali sektor properti.

Dari kerjasama yang dilakukan diharapkan muncul terobosan-terobosan baru, khususnya dalam hal pembiayaan. Baik itu KPR maupun kredit konstruksi.

“Harapan saya, dalam situasi kondisi seperti ini kita tetap positif thinking ke depan akan lebih baik,” ujar Ketua DPD REI Jatim, Soesilo Efendy usai penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) DPD REI Jatim dengan BRI, Kamis (24/9/2020).

Dengan kerjasama tersebut maka akan ada kemudahan bagi anggota REI Jatim untuk mendapatkan pembiayaan. "Kalau biasanya masing-masing pengembang mengadakan kerjasama sendiri-sendiri dengan bank, sekarang bisa langsung dan lebih mudah untuk pembiayaannya," kata Soesilo.

Menurutnya, penjualan properti di beberapa daerah di Jatim mulai membaik. Misalnya saja di Sidoarjo timur, Malang dan Mojokerto.

Sementara itu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Kantor Wilayah (Kanwil) Surabaya hingga akhir tahun ini memproyeksikan penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tumbuh Rp200 miliar atau menjadi sebesar Rp2,2 triliun. "Karena itu kami aktif bekerjasama dengan DPD REI Jatim ini," kata Pemimpin BRI Kanwil Surabaya Tris Wahyu Herlina.

Dikatakan Tris Wahyu, saat ini kontribusi KPR terhadap total pembiayaan BRI di Kanwil Surabaya cukup kecil. Dari total pembiayaan sebesar Rp40 triliun, KPR hanya Rp2 triliun.

Mayoritas pembiayaan BRI berada di sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). “Kita kerjasama dengan REI ini kami akan saling menawarkan. Kita menawarkan pada nasabah dan REI juga akan menawarkan pada developer,” ujarnya.

Herlina menambahkan, secara umum kinerja KPR tidak naik secara signifikan. Namun, secara segmentasi, khususnya rumah di harga Rp500-an juta cukup bagus. Rata-rata, nasabah KPR di harga tersebut digunakan untuk hunian, bukan untuk investasi. “Di BRI Kanwil Malang misalnya, pertumbuhannya mencapai 13 persen. Sedangkan untuk Kanwil Surabaya sekitar 12 persen,” imbuhnya.

Lebih jauh Herlina menjelaskan, dalam kerjasama ini, pihaknya menyiapkan suku bunga menarik. Untuk Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bunga yang ditawarkan BRI sebesar 5% per tahun. Sementara untuk yang non subsidi sebesar 7,5% per tahun. (KS-5)
Komentar