Neraca Perdagangan Jatim Alami Surplus di Bulan Februari



KANALSATU - Neraca perdagangan Jawa Timur selama Bulan Februari mengalami surplus yang disebabkan peningkatan ekspor, utamanya dari sektor non migas. Nilai ekspor Jawa Timur Februari 2020 mencapai USD 2,00 miliar atau naik sebesar 11,29 persen dibandingkan Januari 2020.

Ekspor nonmigas Februari 2020 mencapai USD 1,91 miliar atau naik sebesar 8,30 persen dibandingkan Januari. "Sedangkan
ekspor migas Februari 2020 mencapai USD 93,79 juta atau naik sebesar 153,49 persen dibandingkan Januari," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, Dadang Hardiwan di Surabaya, Senin (16/3/2020).

Golongan barang utama ekspor nonmigas Februari 2020 adalah Perhiasan/Permata sebesar USD 637,32 juta, disusul oleh Kayu dan Barang dari Kayu sebesar USD 114,47 juta serta Lemak dan Minyak Hewan/Nabati sebesar USD 95,65 juta.

Secara kumulatif, selama Januari-Februari 2020, ekspor yang keluar Jawa Timur sebesar USD 3,80 miliar atau naik 18,24 persen dibandingkan Januari-Februari 2019, sebesar USD 3,21 miliar.



Negara tujuan ekspor nonmigas terbesar pada Januari-Februari 2020 adalah Jepang mencapai USD 527,68 juta (dengan peranan 14,39 persen) disusul berikutnya ekspor ke Singapura sebesar USD 498,43 juta atau dengan peranan 13,59 persen, dan ke Amerika Serikat USD 454,35 juta dengan peranan 12,39 persen.

"Senentara itu, nilai Impor Jawa Timur pada bulan Februari 2020 mencapai USD 1,61 miliar atau turun sebesar 20,56 persen dibandingkan Januari," ujar Dadang.

Impor nonmigas Februari 2020 mencapai USD 1,21 miliar atau turun 21,21 persen dibandingkan Januari. Di sektor migas, impor pada Bulan Februari 2020 juga mengalami penurunan sebesar 18,46 persen dibandingkan Bulan Januari menjadi USD 394,11 juta.

Golongan barang utama impor nonmigas bulan Februari 2020 adalah golongan Mesin-mesin/Pesawat mekanik sebesar USD 178,36 juta, berikutnya golongan barang Besi dan Baja senilai USD 123,59 juta dan golongan Gandum-ganduman sebesar USD 107,95 Juta.

Secara kumulatif, selama Januari-Februari 2020, impor yang masuk ke Jawa Timur sebesar USD 3,63 miliar atau turun sebesar 4,41 persen dibandingkan Januari-Februari 2019, sebesar USD 3,80 miliar.

Negara asal barang impor nonmigas terbesar selama Januari-Februari 2020 dari Tiongkok USD 694,91 juta (25,21 persen), disusul dari Amerika Serikat sebesar USD 198,07 juta (7,19 persen) dan impor dari Argentina sebesar USD 151,31 juta (5,49 persen). (KS-5)
Komentar