Peritel Kesulitan Dapatkan Pasokan Gula

KANALSATU – Peritel modern kesulitan mendapatkan pasokan gula. Suplai gula yang tersendat sudah dirasakan sejak dua bulan terakhir.

Tidak hanya masalah suplai yang tersendat, harga gula juga terus merangkak naik.

''Info yang kami dapat dari supplier kondisinya menipis. Bahkan beberapa ritel tidak mempunyai stok untuk dipajang di rak display,'' kata Koordinator Wilayah Timur 1 Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Jatim April Wahyu Widarti saat dikonfirmasi, Senin (3/2/2020).

Untuk bisa mendapatkan gula, peritel harus menghadapi harga gula yang tinggi. Padahal harga eceran tertinggi untuk gula sudah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan RI nomor 57 tahun 2017 yang kemudian diatur lagi dalam Permendag nomor 96 tahun 2018 tentang HET (harga eceran tertinggi ) untuk komoditas beras, gula, minyak dan daging.

Harga eceran tertinggi gula ditetapkan Rp 12.500 per kg. Sementara saat ini harga gula di pasar tradisional sudah di atas Rp 13.000 per kg. Bahkan ada yang menjual sampai Rp 14.000 per kg.

Kondisi demikian menyulitkan ritel modern untuk berjualan. Karena jika peritel modern menjual di atas HET akan dikenakan sanksi, bahkan izin usaha toko swalayan (IUTS) peritel bersangkutan bisa dicabut.

''Jadi stok gula yang ada kami jual Rp 12.500, tapi untuk pembelian kami batasi. Maksimal 2 pieces per pembeli,'' ungkap April.

Untuk itu pihaknya meminta pada pemerintah untuk segera menstabilkan pasokan, sehingga ritel modern bisa kembali melayani kebutuhan masyarakat terhadap gula. Ditambah sebentar lagi akan masuk ke season lebaran. Tentunya permintaan terhadap gula akan naik pada Februari ini. Misalnya persiapan membuat kue dan biskuit untuk keperluan Lebaran.

''Jangan sampai pemerintah terlambat mengambil kebijakan dalam menjaga pasokan barang barang khususnya untuk kebutuhan lebaran,'' ujarnya.

Selain gula, harga bawang putih yang masuk dalam kategori barang dengan HET juga mulai naik. Dinilai, kenaikan itu imbas dari wabah virus Corona. Untuk itu, pihaknya juga meminta ada kebijakan pemerintah terkait bawang putih. (KS-5)


Komentar