Pertamina Bagikan Paket Konversi BBM ke BBG bagi Nelayan di Pacitan



KANALSATU - Sebagai salah satu upaya untuk mendukung konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG), Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM dan Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V JatimBaliNus menyelenggarakan kegiatan konversi mesin kapal nelayan yang sebelumnya menggunakan BBM ke BBG. Untuk itu, Pertamina membagikan 180 paket konverter kit BBG kepada nelayan di Pacitan.

Adapun 180 paket converter kit BBG tersebut dibagikan di 4 kecamatan di Kabupaten Pacitan, dengan rincian 154 paket dibagikan di Kecamatan Pringkuku, 16 paket di Kecataman Ngadirojo, dan 10 paket di Kecamatan Pacitan.

Sales Area Manager Pertamina Kediri Valino mengatakan, sebagai badan usaha penyalur BBM dan LPG, Pertamina siap mendukung program ini agar dapat berjalan sukses, demi masyarakat, khususnya petani dan nelayan. Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pertamina juga akan mendukung kelancaran dari program konversi, salah satunya adalah dengan menyediakan kebutuhan pengisian ulang LPG 3 Kg.

“Seperti yang diketahui, program ini merupakan inisiasi dari Kementerian ESDM yang intensif yang bertujuan untuk memberikan kemudahan akses energi untuk masyarakat yang ramah lingkungan," ujarnya di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Pacitan, Selasa (3/12/2019).

Paket yang diberikan terdiri dari mesin penggerak, converter kit, as panjang, baling-baling, dua buah tabung LPG 3 Kg, serta aksesoris pendukung lainnya seperti reducer, regulator, mixer, dan lain-lain.

Program konversi BBM ke BBG ini merupakan amanat dari Peraturan Presiden No.38 tahun 2019 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Penetapan Harga LPG 3 Kg untuk kapal penangkap ikan bagi nelayan sasaran dan mesin pompa air bagi petani sasaran.

Sebelumnya, di Jawa Timur juga sudah diberikan paket converter kit serupa, yakni di daerah Malang dengan jumlah 50 paket converter kit dan di Lumajang dengan jumlah 79 paket converter. “Dengan adanya program ini, semoga para nelayan dapat merasakan manfaat dari program konversi yang telah dijalankan dan semakin sukses dan berkembang dengan penggunaan LPG kedepannya”, ujar Valino.

"(Penghematan jika dibanding BBM) antara 40-70 persen kalau yang sudah-sudah. Parameternya daerah satu dengan daerah lain berbeda-beda. Yang jelas lebih hemat," terang Perwakilan dari Dirjen Migas Kementerian ESDM,
Wahyu Wardono. (KS-5)

Komentar