DJPPR Berikan Edukasi Pembiayaan APBN dan Pembangunan Infrastruktur



KANALSATU - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPRR) menyelenggarakan kegiatan kuliah umum di Institut Teknologi Kalimantan dengan tema “Menjaga Momentum Pertumbuhan Melalui Kebijakan Pembiayaan APBN”. Kuliah umum ini merupakan rangkaian kegiatan InFest 2019 (an Inclusive Festival by DJPPR) di Samarinda dan Balikpapan selama dua hari yaitu
7 – 8 November 2019.

Direktur Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur, Brahmantio Isdijoso mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai pengelolaan APBN yang dilakukan pemerintah dan bagaimana pembiayaan APBN dimanfaatkan secara produktif untuk memberikan kemaslahatan bagi masyarakat serta untuk mewujudkan pembangunan yang berkeadilan di seluruh
tanah air.

Dalam kesempatan tersebut Brahmantio memberikan gambaran fundamental
perekonomian Indonesia, peran pembiayaan dalam pembangunan Indonesia dan pembiayaan APBN 2019. Brahmantio mengatakan bahwa ditengah kondisi global yang kurang menguntungkan, Indonesia diharapkan mampu mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi dan infasi yang terkendali.

"Indonesia juga salah satu negara yang mulai untuk menggunakan pembiayaan kreatif untuk
membangun Infrastruktur," ujarnya. Contohnya adalah dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha, Sukuk Proyek dan Blended Financing.

Brahmantio juga menyebutkan bahwa pembangunan Ibu Kota baru di Kalimantan Timur perlu pembiayaan lain yang kreatif seperti KPBU. “Pembangunan Ibu Kota baru di Kalimantan Timur membutuhkan skema alternatif pembiayaan non APBN, dengan melibatkan peran swasta dan masyarakat melalui skema KPBU," jelasnya.

Selain kuliah umum juga dilakukan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Edukasi antara DJPPR dan ITK dalam rangka
pengembangan literasi pembiayaan dan risiko keuangan negara.

Rektor Institut Teknologi Kalimantan, Prof. Budi Santosa, menyampaikan bahwa untuk menyambut pembangunan Ibu kota baru di Kalimantan, banyak hal yang bisa mulai dipersiapkan salah satunya adalah SDM yang unggul agar bisa ikut menjadi pelaku bisnis dan ekonomi. Selain itu melalui kuliah umum ini Budi Santosa juga berharap mahasiswa mampu memahami konsep pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Bertempat di Gedung Aula ITK, kuliah umum
dihadiri oleh 200 peserta dari kalangan Dosen dan Mahasiswa ITK. Melalui kuliah umum ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman mahasiswa dan civitas akademika lain tentang peranan pembiayaan APBN, pengelolaanya dan pemanfaatannya sehingga bisa bersama-sama mengawal dan untuk membantu dan meningkatkan kualitas pengelolaan
keuangan negara. (KS-5)
Komentar