Ciptakan Poros Industri Baru, Dorong Pemerataan Investasi


KANALSATU - Jawa Timur memiliki potensi investasi yang besar. Apalagi provinsi ini memiliki dukungan pengembangan infrastruktur di berbagai daerah.

Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak mengatakan potensi pengembangan industri manufaktur besar. Di Jatim kontribusi ekspor dari produk manufaktur juga cukup besar. Hanya, lokasi industri manufaktur di Jatim didominasi di wilayah ring 1 yang mencakup Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Pasuruan dan Gresik.

''Sumbangan ring 1 ke ekonomi Jatim sebanyak 50 persen. Jadi masih ada ruang untuk mengembangkan Jatim. Seperti ke wilayah Lamongan-Tuban, lalu ke arah Madiun-Ngawi maupun ke Bangkalan juga potensial,'' katanya di sela seminar nasional Gaining Momentum Amids The Stable Outlook, Kamis (12/9/2019).

Karena itu pihaknya berupaya untuk mengatasi adanya hambatan investasi. Ditambah, dari sisi infrastruktur pun dinilai sudah mendukung untuk masuknya investasi baru di berbagai bidang.

Realisasi investasi di Jatim pada 2014-semester pertama 2019 paling banyak dari bidang usaha listrik, gas dan air. Kemudian disusul industri makanan, industri kimia dasar, barang kimia dan farmasi.

''Kami ingin buka poros industri baru. Adanya jalan tol membuat kemana-mana menjadi lebih cepat. Apalagi sekarang ada pengembangan tol Kertosono-Kediri yang terkoneksi dengan bandara di Kediri. Tentu ini akan membuka akses poros-poros baru,'' jelasnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jatim Difi A. Johansyah menambahkan, Jatim merupakan kunci untuk memajukan perekonomian Indonesia. Karena dilihat dari sisi pertumbuhan ekonomi yang selalu di atas rata-rata nasional, dan inflasi Jatim yang selalu di bawah rata-rata nasional.

Sebagai upaya mendatangkan investasi di Jatim didukung dengan berbagai kemudahan. Seperti kemudahan memulai usaha, memulai kontrak dan penyelesaian kepailitan. ''Ditambah dukungan pelabuhan, bandara, jalan tol trans jawa,'' tuturnya.

Untuk itu, BI juga berupaya agar ekonomi bisa tumbuh di atas lima persen. Itu juga diimbangi dengan perbaikan infrastruktur, peningkatan daya saing dan inovasi. ''Sekarang banyak laporan industri masuk ke pasar tradisional, seperti ekspor sepeda motor ke Vietnam dan Filipina. Kami melihat ada potensi di sana,'' jelasnya.

Karena itu sejalan dengan percepatan investasi di Jatim, ke depan pihaknya bekerja sama dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu akan gencar menggelar business matching. ''Jadi mengundang beberapa pengusaha untuk langsung tour ke daerah-daerah potensial. Kami akan tunjukkan ini adalah potensi yang ada di Jatim,'' paparnya. (KS-5)
Komentar