Bulog Gerojok Beras Medium ke Pasar Melalui OP

KANALSATU – Perum Bulog Jawa Timur melepas 10 armada truk dalam rangka Operasi Pasar (OP) guna menjaga ketersediaan beras medium di Jatim. OP beras dan bahan pokok lainnya akan dilaksanakan di sejumlah pasar di Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik.

Kepala Perum Bulog Divre Jatim, Muhammad Hasyim mengatakan, tujuan OP adalah selain memastikan agar harga beras tetap stabil, juga sebagai early warning system untuk mencegah kenaikan harga bahan pokok sedini mungkin, terutama bahan-bahan yang belum panen atau musim.

”Hari ini kita lepas 10 armada truk ke pasar-pasar di wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik. Didalam truk ini ada beras premium, medium, gula pasir, dan minyak goreng. Harapan kami, agar harga bahan-bahan pokok bisa lebih terjangkau, dan masyarakat bisa membeli beras berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau” katanya saat pelepasan armada di halaman kantor Perum Badan Urusan Logisitik (BULOG) Jatim Subdivre Utara, Jl. Hr. Moch. Mangundiprojo, Banjar Kemantren, Buduran, Sidoarjo, Kamis (10/1/2019).

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Heru Tjahjono menambahkan, OP beras medium ini juga memberikan pilihan kepada masyarakat untuk mengonsumsi beras sesuai dengan selera dan kemampuannya.  ”Mudah-mudahan harga beras tetap stabil di pasar, dan ketersediaannya cukup. Saat ini, stok beras di Perum Bulog Jatim masih ada sebanyak 650.000 ton sampai akhir 2019,” ujarnya.  

Agar masyarakat yakin terhadap beras tersebut, Sekdaprov juga mengusulkan agar kualitas rasa beras ini juga dapat dirasakan sendiri oleh dirinya, dan Kepala Perum Bulog Divre Utara. Sebagai informasi, beras yang digelontor ke pasar dalam OP ini adalah beras medium seharga Rp. 8.500/kg.

”Tolong saya diberi 1 kg, kepala BULOG juga 1 kg, nanti malam kita masak di rumah masing-masing, dan setelah matang, kita coba sendiri rasanya beras seharga Rp. 8.500 tersebut. Ini agar masyarakat yakin bahwa beras ini layak konsumsi,” katanya.

Jika beras tersebut layak konsumsi, maka dirinya akan segera memberi laporan kepada Gubernur Jawa Timur, serta menyampaikan kepada masyarakat lewat berbagai media. Sehingga masyarakat bisa memiliki banyak pilihan saat membeli beras. Sebab, saat ini di pasaran terdapat beras medium yang dijual Rp. 9.400/kg dan Rp. 9.700/kg.

”Jika kita sudah mencoba sendiri, kita bisa bilang kepada masyarakat bahwa beras Rp. 8.500/kg ini layak konsumsi dan rasanya enak, dan ini sudah kami buktikan sendiri,” tegasnya.  

Sementara itu, Kepala Unit Industri Pangan dan Perlindungan Konsumen, Ditreskrimsus Polda Jatim Polda Jatim, Ahmadi mengatakan, harga kebutuhan pokok di Jatim dalam dua tahun terakhir cenderung stabil, bahkan beberapa komoditi ada yang mengalami penurunan harga (deflasi).

”Ini berkat kerjasama dan sinergi yang baik antara seluruh pihak. Kami bertugas untuk mengawal betul ketersediaan bahan pokok, stabilitas, dan penindakan tegas terhadap oknum yang mencoba berbuat curang dan bermain-main dalam komoditi bahan pokok,” katanya.

Ahmadi menambahkan, dalam pelaksanaannya, pihaknya memiliki tiga tahapan dalam upaya penindakan terhadap oknum-oknum tersebut. Yakni pencegahan, preventif, dan represif. Sejak satgas pangan dibentuk, pihaknya telah melakukan proses penyidikan sebanyak 162 kasus, untuk kasus beras sendiri ada 11 kasus.

”Sampai saat ini, yang sudah dalam tahap penyelesaian sebanyak 84 persen, kami harap tidak ada lagi kasus-kasus berikutnya. Kami tetap melakukan pemantauan dan monitoring terhadap segala kegiatan terkait pangan, mulai ketersediaan, distribusi, dan kestabilan harga,” pungkasnya.
(KS-5)

Komentar