AKSes Next-G Permudah Pemantauan Portofolio lnvestasi Pasar Modal

KepaIa Unit Bantuan Hukum KSEI Yanu Suwandika (kanan) di Surabaya, Selasa (17/4/2018).

KANALSATU - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mengembangkan fasilitas AKSes menjadi AKSes Next Generation (AKSes Next-G) dengan fitur-fitur yang semakin menarik dan semakin mudah digunakan.

 
Nantinya yang dapat memanfaatkan fasilitas AKSes Next-G tidak hanya investor tapi juga Perusahaan Efek, Bank Kustodian, bahkan masyarakat umum. Hal ini memungkinkan karena KSEI sudah bekerjasama dengan Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri untuk memanfaatkan data kependudukan untuk Iayanan di pasar modal.

”Sehingga nanti untuk menggunakan lasilitas AKSes Next-G cukup dengan memasukan Nomor Induk Kependudukan saja,” kata KepaIa Unit Bantuan Hukum KSEI Yanu Suwandika di Surabaya, Selasa (17/4/2018).

Yanu memaparkan, KSEI menyediakan fasilitas AKSes agar investor dapat memantau Iangsung portofolio investasinya pada Iembaga yang memang diberikan mandat untuk menyimpan data portofolio investor sesuai Undang-Undang Pasar Modal. ”Jadi, ibaratnya investor itu memiliki akses Iangsung untuk melihat investasinya di sistem kami,” imbuh Yanu.

Berdasarkan data KSEI per akhir Maret 2018, saat ini Jawa Timur menempati urutan ketiga jumlah investor terbanyak dari 34 provinsi di Indonesia setelah DKI Jakarta dan Jawa Barat, dengan jumlah investor sebanyak 144.766.  Dari jumlah tersebut tercatat sekitar 34.514 investor yang berdomisili di kota Surabaya atau yang terbesar di provinsi Jawa Timur.

Adapun jumlah investor di Pasar Modal Indonesia hingga akhir Maret 2018, telah mencapai sekitar 1.216.278 investor, yang mencakup investor pemilik Efek, Reksa Dana dan Surat Berharga yang diterbitkan Bank Indonesia.

Kerjasama dengan Ditjen Dukcapil tak hanya dilakukan dengan KSEI, namun juga dengan pelaku pasar modal lainnya. Pada penghujung tahun 2016, atas inisiasi KSEI, Ditjen Dukcapil dengan 100 pelaku industri pasar modal menjalin kerjasama terkait pemanfaatan data kependudukan untuk memperoepat dan mempermudah pembukaan rekening Efek.

Melalui simulasi yang dilaksanakan, pembukaan rekening Efek dengan menggunakan alat baca KTP elektronik hanya membutuhkan waktu kurang dari 30 menit, dimana sebelumnya butuh waktu beberapa hari.

KSEI juga menyadari bahwa aktivitas investasi di pasar modal yang nyaman perlu didukung dengan infrastruktur yang memadai. Menyikapi hal tersebut, pada 30 Agustus 2016 Ialu KSEI telah meluncurkan Sistem Pengelolaan lnvestasi Terpadu atau S-lNVEST yang merupakan platform dan sistem yang terintegrasi untuk industri Reksa Dana.

Sistem S-INVEST mampu menyederhanakan proses yang dilakukan oleh pelaku industrl Reksa Dana dalam mengadministrasikan semua transaksi Reksa Dana sehingga lebih efisien dan transparan. KSEI menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang mengimplementasikan sistem terpadu untuk Reksa Dana, mengikuti jejak pasar modal Korea Selatan.

Atas kesuksesan KSEI meluncurkan S-INVEST., KSEI berhasil memperoleh penghargaan Marquee Awards sebagai Best Central Securities Depository in South East Asia 2016 oleh Alpha South East Asia.

Di tahun 2018, KSEI merencanakan penerapan e/etronic Voting (e-Voting) untuk mengakomodasi penggunaan hak suara investor dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanpa perlu kehadiran investor secara fisik. Diharapkan hal ini dapat memudahkan investor, khususnya investor yang memiliki lebih dari satu Efek, maupun investor di daerah dan investor asing yang tidak berdomisili di tempat berlangsungnya pelaksanaan RUPS.

Proyek strategis lainnya adalah pengembangan sistem utama KSEl yakni C-BEST Next Generation (C-BEST Next-G) untuk meningkatkan kecepatan dan kapasitas sistem hingga 10 kali lipat, sebagai antlsipasi peningkatan jumlah investor di pasar modal.

(KS-5)

Komentar