New York diserang, Trump minta perbaiki imigrasi
KANALSATU - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan serangan bom yang dilancarkan tersangka berusia 27 tahun asal Bangladesh di sistem kereta bawah tanah New York menegaskan bahwa Kongres harus segera memberlakukan reformasi imigrasi, Senin (11/12).
Sebanyak tiga orang mengalami luka ringan setelah bom pipa penyerang itu meledak hanya sebagian, sementara tersangka dilarikan ke rumah sakit dengan luka bakar parah dan luka di bagian tubuh dan tangannya.
“Pertama dan terutama, seperti yang telah saya katakan sejak saya pertama kali mengumumkan pencalonan saya sebagai presiden, Amerika harus memperbaiki sistem imigrasinya yang lemah, yang memungkinkan terlalu banyak orang yang berbahaya dan tidak diperiksa secara menyeluruh masuk ke negara kita,” kata Trump dalam sebuah pernyataan.
Dia menambahkan bahwa tersangka, yang diidentifikasi sebagai Akayed Ullah, memasuki negara tersebut melalui “program imigrasi kekerabatan,” sistem yang berusaha dihapuskan Trump yang memungkinkan keluarga mensponsori kerabat untuk datang ke Amerika Serikat.
Dia juga menyebut larangan perjalanan kontrovesialnya yang melarang masuk warga dari delapan negara -- enam di antaranya negara mayoritas muslim -- sebagai “kemajuan dalam mengamankan sistem imigrasi kita.”
Langkah-langkah lain yang diharapkan Trump dapat diloloskan Kongres meliputi “menambah jumlah petugas Penegakan Imigrasi dan Bea Cukai, meningkatkan wewenang penangkapan dan penahanan untuk petugas imigrasi, dan menghentikan penggelapan dan pelanggaran dalam sistem imigrasi.”
Trump juga kembali menyerukan agar pelaku teror “diganjar dengan hukuman paling keras yang diizinkan undang-undang, termasuk hukuman mati.”(AFP/Ant/ksc-3)