Triwulan III/2017, perekonomian Jatim tumbuh 5,16 persen

KANALSATU – Perekonomian Jawa Timur pada triwulan III tahun 2017 ini tumbuh sebesar 5,16 persen. Pertumbuhan positif terjadi pada hampir seluruh lapangan usaha.    

Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timurm Khaerul Agus mengatakan, pengadaan listrik  dan gas  mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 8,97   persen. Diikuti konstruksi sebesar 7,62 persen serta tranportasi dan pergudangan sebesar 7,56 persen.

”Struktur perekonomian Jatim menurut lapangan usaha triwulan III/2017 didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu Industri Pengolahan dengan kontribusi sebesar 28,41 persen,” ujarnya saat menyampaikn Berita Resmi Statistik (BRS) di Surabaya, Senin (6/11/2017). Kemudian disusul pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 13,65   persen. Berikutnya adalah perdagangan besar-eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor sebesar 18,42 persen.

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Jatim triwulan III/2017, sumber pertumbuhan tertinggi berasal dari industri pengolahan sebesar 1,47 persen. Diikuti perdagangan besar  - eceran dan reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 1,28 persen.

Sementara usaha pertambangan dan penggalian tumbuh melambat dari 17,10 persen pada triwulan    III tahun 2016 menjadi 4,50 persen pada triwulan III tahun ini karena menurunnya produksi minyak bumi,   sedangkan produksi gas bumi masih meningkat.

Kemarau panjang dan serangan hama di beberapa wilayah menyebabkan turunnya produksi tanaman   pangan pada triwulan ini dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, sehingga kinerja lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan tumbuh melambat.

”Industri pengolahan tumbuh meningkat dari 4,48   persen pada triwulan III/2016 menjadi 5,12 persen  pada triwulan III-2017. Kondisi ini mengakibatkan pertumbuhan PDRB non migas Jatim  pada triwulan    III/2017 tumbuh meningkat dari 5,03 persen pada triwulan III-2016 menjadi 5,24 persen,” tutur Khaerul.
(KS-5)

Komentar