Nigeria buka peluang sektor transportasi, enam BUMN berminat

KANALSATU - Potensi usaha yang dilakukan oleh BUMN berpotensi melakukan ekspansi ke mancanegara. Tantangan itu sudah banyak dilontarkan para pihak, meski sudah ada BUMN yang beraktivitas di luar negeri. Terkait dengan itu, enam BUMN yang terkait sektor transportasi mencoba memasuki peluang bisnis di Nigeria.

Demikian keterangan pers Kementerian Luar Negeri, Sabtu.(14/10). Keenam BUMN itu antara lain PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia, Pelindo, Garuda Indonesia, PT Industri Kereta Api (INKA), dan PT Pindad. Keenam BUMN bersama Bank Exim Indonesia telah melakukan pertemuan dengan Menteri Transportasi Nigeria Chibuike Rotimi Amaechi di sela acara Trade Expo Indonesia, ICE-BSD.

Kementerian Luar Negeri secara khusus menginisiasi dan mengatur pertemuan itu agar para pelaku usaha Indonesia dapat secara langsung mendengar peluang bisnis di sektor transportasi dari Menteri Nigeria.

Pertemuan bisnis itu dipandu oleh Duta Besar RI untuk Nigeria Harry Purwanto. Dalam kesempatan itu, keenam BUMN mempresentasikan keunggulan produk masing-masing, baik barang maupun jasa, dan prospek kerja sama potensial yang bisa dikembangkan dengan Nigeria.

Sementara itu, Eximbank menjelaskan kesiapannya untuk memberikan dukungan pembiayaan melalui skema "credit line" dan memfasilitasi "counter trade".

Menteri Transportasi Nigeria pada awal pertemuan juga memaparkan beberapa peluang bisnis di Nigeria di sektor transportasi baik darat, udara dan laut. 

"Saat ini kami sangat fokus untuk pengembangan transportasi darat, khususnya kereta api," ujar Amaechi. Dia menyebutkan bahwa Nigeria sedang mengimplementasikan proyek nasional "25 Years Railway Strategic Vision".

Sebelum pertemuan, Menteri Amaechi juga mengunjungi beberapa stan pameran BUMN dan sempat mencoba simulator kokpit pesawat N-213 di arena Trade Expo Indonesia. (Antara/ksc)

Komentar