Santri dan mahasiswa di Tuban antusias dukung La Nyalla

foto: gepeng

KANALSATU – Ketua Kadin Jawa Timur Ir. H. La Nyalla Mahmud Mattalitti telah melakukan kunjungan ke sejumlah pondok pesantren dan perguruan tinggi di Kabupaten Tuban, sebagai bagian dari rangkaian roadshow mantan Ketua Umum PSSI itu ke basis-basis pesantren di seluruh Jatim.

Pada minggu (10/9) -, misalnya, La Nyalla bersilaturrahmi di Pondok pesantren Al-Hikmah dan STAI (sekolah tinggi agama islam) Al-Hikmah Singgahan Tuban. Kehadiran tokoh pengusaha ini disambut antusias para santri dan mahasiswa setempat.

Pada kesempatan itu La Nyalla menyampaikan visi-misinya dalam membangun ummat, pengembangan ekonomi Islam berbasis dunia pesantren, serta secara gamblang menyatakan sisa hidupnya akan diwakafkan untuk melayani dan mensejahterakan kehidupan rakyat jika nantinya terpilih sebagai Gubernur Jatim.

“Saya hadir ke sini hanya untuk minta doa para santri, minta doa kepada para mahasiswa dan para pengasuh Pondok Pesantren, syukur-syukur jika mendapat dukungan. Banyak hal yang harus dibenahi untuk mensejahterakan rakyat Jatim. Jika saya diberi amanah, Insya Allah Jatim akan menjadi lebih baik,” tegas La Nyalla.

Fatimah mahasiswi STAI (Sekolah Tinggi Agama Islam) Al-Hikmah Singgahan Tuban mengatakan, kalau sosok La nyalla sangat baik dan pantas menjadi Gubernur Jawa Timur. “Saya melihat niat pak La Nyalla baik, semoga berhasil terpilih sebagai gubernur Jatim yang amanah,” katanya.

Hal senda dikatakan Hafidz, jika nantinya La Nyalla terpilih sebagai gubernur Jatim hendaknya tetap (lebih) istiqomah dalam meningkatkan kualitas kehidupan rakyat, khususnya dunia pesantren dan pendidikan Islam agar ke depan tercipta generasi muda berkualitas dan sholeh yang bisa menjaga ahlaq.

Dalam beberapa bulan terakhir, La Nyalla meningkatkan intensitasnya berkunjung ke sejumlah ponpes di hampir seluruh kawasan di Jatim. Semua lokasi yang didikunjungi selalu menyambut kehadiran La Nyalla dengan antusias, serta selalu mendapatkan dukungan untuk running di Pilgub Jatim 2018. (ks)

 

Komentar