Turki dituding kian menjauh dari Eropa

KANALSATU - Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker pada Selasa (29/08) mengatakan Turki adalah pihak yang layak dipersalahkan atas terhambatnya perundingan keanggotaan Uni Eropa (UE) dan memperingatkan Ankara dengan cepat menjauh dari Eropa.

“Turki menjauh dari Eropa dengan langkah besar,” kata Juncker dalam konferensi tahunan duta besar Uni Eropa di Brussel, mengatakan bahwa keputusan untuk secara resmi mengakhiri upaya Turki bergabung dengan UE ada di tangan Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Juncker mengungkapkan dia menduga bahwa Erdogan berharap Eropa yang akan menghentikan pembicaraan “sehingga dapat menyalahkan Uni Eropa” atas kegagalan mereka.

Namun, blok itu harus berhati-hati agar tidak “jatuh ke dalam perangkap” karena “pihak Turki-lah yang sepenuhnya bertanggung jawab” atas gagalnya perundingan, sambungnya.

“Pertanyaannya adalah mencari tahu apakah kita harus mengakhiri negosiasi -- yang merupakan murni pernyataan teoritis karena tidak ada negosiasi.”

Hubungan dengan Turki, dan terutama antara Berlin dan Ankara, mencapai titik terendah dalam beberapa bulan terakhir sehingga memicu seruan agar perundingan Ankara untuk menjadi anggota UE ditangguhkan.

Turki memulai perundingan untuk menjadi anggota UE pada 2015 setelah bertahun-tahun dihambat oleh beberapa negara anggota UE seperti Prancis yang khawatir jika negara mayoritas muslim itu menjadi anggota blok tersebut.

Namun, kemajuannya lambat dan perundingan terhenti secara virtual tahun lalu, setelah Erdogan memulai aksi penindakan keras menyusul upaya kudeta gagal pada Juli, membuat hubungan semakin renggang.(AFP/Antara)

Komentar