Jelang Idul Adha, harga daging sapi segar tetap stabil

Tidak ada peningkatan permintaan, harga daging sapi segar di Jawa Timur tetap stabil.

KANALSATU – Kebutuhan daging sapi segar menjelang Hari Raya Idul Adha mengalami penurunan. Karena itu, harga di pasaran cenderung stabil.

Kondisi ini berbeda jika dibandingkan dengan Idul Fitri yang biasanya konsumsi daging sapi mengalami peningkatan. Ketua Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar (PPSDS) Jatim Muthowif mengatakan pada kondisi sekarang harga daging segar tidak mengalami kenaikan signifikan. Karena permintaannya juga tidak meningkat.

Kenaikan hanya terjadi pada sapi khususnya untuk kebutuhan kurban. ”Kalau dibandingkan periode tahun lalu, ada kenaikan sekitar Rp 1 juta terutama untuk sapi kisaran harga Rp 14-16 juta per ekor,” ujarnya.

Sementara berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim, harga daging sapi segar di pasaran menunjukkan tren penurunan. Secara rata-rata di Jatim, harganya (22/8/2017) sekitar Rp 106 ribu per kg. Turun dibandingkan hari sebelumnya yang sekitar Rp 107 ribu. Harga daging sendiri melonjak signifikan pada Lebaran Juni lalu.

Muthowif melanjutkan, kenaikan harga yang mencapai Rp 1 juta per ekor tersebut salah satunya disebabkan banyak sapi yang dikirim keluar Jatim. Padahal stok sapi dengan kisaran harga Rp 14-16 juta per ekor juga terbatas.

”Karena untuk menyiasati tingginya ongkos pengiriman yang biasanya selisih Rp 1-1,5 juta per ekor,” urainya.

Sementara dalam pemenuhan kebutuhan sapi kurban, PPSDS menggandeng Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Surabaya dan Fakultas Kedokteran Hewan Unair. Kerjasama tersebut mencakup stok dan kesehatan hewan.

Apalagi pada tahun ini, PPSDS Jatim menyiapkan 750 ekor sapi yang tersebar di empat daerah. Antara lain di Surabaya, Sidoarjo, Blitar dan Kediri.

”Khusus Surabaya dan Sidoarjo kami siapkan 500 ekor. Mudah-mudahan, masyarakat bisa mendapatkan sapi yang layak, sehat dan cukup umur,” lanjutnya.

Ia menilai, banyak pedagang musiman yang menjual sapi tidak cukup umur dan kurang layak karena terlalu kurus. Untuk itu, pemeriksaan terhadap hewan akan dilakukan secara menyeluruh.

”Sapinya sendiri terus berdatangan dari daerah,” ungkapnya. Hampir sebagian besar sapi Madura, hanya sebagian kecil yang didatangkan dari Bali.
(KS-5)

Komentar