Tantangan besar pengurus KONI 2017-2021

Ketua Erlangga Satriagung menandatangani SK pengurus KONI Jatim periode 2017 - 2021 disaksikan Ketua Pusat KONI, Tono Suratman, pada pelantikan di Gedung Negara Grahadi, Jumat (28/4/2017)

KANALSATU – Bukan waktu yang panjang, jika persiapan dilakukan mulai sekarang menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2020, di Papua. Tak ayal, KONI Jawa Timur menggenjot kinerja kepengurusan baru periode 2017 – 2021, mentarget juara umum “tantangan besar” ke depan.

"Terus terang PON Papua menjadi tantangan. Cuma sampai sekarang saya sulit membayangkan apa tantangan yang kami hadapi nanti," kata Ketua Umum KONI Jatim, Erlangga Satriagung, usai pelantikan pengurus KONI Jatim, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (28/4/2017) pagi.

Menurutnya, KONI Jatim masih memiliki waktu tiga tahun untuk mempersiapkan atlet. Persiapan dimulai bulan Juli 2017 dengan menggelar Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) berbasis Ilmu Pengetahuan Teknologi (Iptek).

Jika Puslatda Jatim tahun lalu berbasis Iptek dengan menerapkan tiga pilar, yaitu Fisik, gizi dan psikologi. Pada Puslatda Jatim for PON Papua ditambah satu pilar lagi, yaitu bio mekanik.

Selain itu, lanjutnya, KONI Jatim membentuk Badan Pendidikan dan Latihan (Badiklat) untuk mendorong kualitas pelatih dan wasit. Badiklat ini juga mengurusi kelanjutan studi atlet, agar terjamin masa depan pendidikannya.

"Latihan terus, studinya tercecer. Kami tak ingin memacu atlet berprestasi di olahraga, pendidikannya tak terurus. Ini patut menjadi perhatian.”

Di sisi lain, Erlangga berharap KONI Pusat segera menetapkan jumlah cabang olahraga (cabor) dan nomor yang dipertandingkan dalam PON Papua tahun 2017 ini. Penetapan cabor dan nomor PON Papua sangat berpengaruh pada persiapan daerah.

Demikian pula dengan pembatasan usia atlet di PON Papua. Erlangga mendesak KONI Pusat agar segera diputuskan batasan usia. (win16)

 

Komentar