Forikan Jatim targetkan konsumsi ikan samai nasional

KANALSATU - Propinsi Jawa Timur menargetkan konsumsi ikan oleh masyarakat menyamai konsumsi ikan secara nasional yakni 35 kg/kapita per tahun. Saat ini konsumsi ikan di Jatim baru 25 kg/kapita per tahun dari tahun 2010 hanya 19 kp/kapita per tahun. Target ini sendiri tidak lepas dari potensi hasil laut terutama ikan laut yang berlimpah hampir diseluruh wilayah perairan yang dimiliki Jatim.

Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Nasional (Forikan) Jatim, Nina Soekarwo mengatakan kampanye makan ikan yang dilakukan oleh Forikan Kabupaten/kota mampu mendorong peningkatan konsumsi ikan di Jatim. Oleh karena, dengan adanya program prioritas pemerintahan sekarang, Forikan Jatim makin bersemangat ikut mengkampanyekannya.

"Kami berharap pola pikir masyarakat terhadap konsumsi ikan harus diubah. Terutama masyarakat di tingkat pedesaan. Hanya di desa-desa yang harus kita rubah pola pikir mereka, dimana mereka masih beranggapan makan ikan itu cacingan dan sebagainya. Dan ini masih terjadi di plosok-plosok desa," kata Nina Soekarwo, Jumat (28/11/14).

Nina menuturkan, Jatim memiliki kekuatan potensi laut yang luar biasa, hanya sayang masyarakat masih sedikit yang mengkonsumsi ikan. Padahal, makan ikan sangat baik bagi perkembangan intelegensi anak. Untuk kegiatan Gemarikan tahun ini memang sengaja dilaksanakan dengan mengutamakan menu makanan bagi anak. Olahan ikan sendiri akan banyak divariasi, supaya ikan yang identik dengan aroma amis dan sebagainya bisa diminimalis, sehingga akan memperkaya kuliner ikan.

Pihaknya menekankan pentingnya konsumsi ikan dan kandungan protein yang ada di dalamnya. Hal ini merupakan modal pembentukan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas, mandiri, dan sejahtera. Tingkat konsumsi nasional yang sudah mencapai 35 kg/kapita per tahun. Tahun 2014, KKP mengharapkan tingkat konsumsi ikan nasional dapat mencapai 38 kg/kapita. “Kami ingin masyarakat Jatim konsumsinya menyamai nasional,” tegasnya.

Ikan merupakan bahan pangan yang sangat baik bagi tubuh manusia karena ikan banyak mengandung zat-zat yang dibutuhkan seperti  protein, mineral, asam amino dan terutama Omega-3. Berdasarkan penelitian FAO dan WHO bahwa Omega-3 dapat menyembuhkan penyakit depresi, skizofrenia serta gejala hipertensi pada anak-anak. Untuk itu upaya meningkatkan dan memasyarakatkan makan ikan terus dilakukan.

Mengingat manfaat makan ikan sangat baik bagi kesehatan tubuh, maka melalui kesempatan itu, Nina mengajak seluruh masyarakat Jatim, mulai dari anak-anak hingga yang dewasa untuk membiasakan makan ikan. Sumber makanan ini sangat mudah didapat, selain tersedia di pasar, dilingkungan tempat tinggal kitapun banyak tersedia sumber makanan ini, karena pemerintah secara rutin telah melakukan penebaran benih ikan di perairan seperti bendungan, danau dan sungai.

Nina menjelaskan, perlunya makan ikan seperti di Negara Jepang yang memiliki tingkat konsumsi 140 kilogram perkapita pertahun dan memiliki angka harapan hidup 802,25 tahun. Dan Indonesia memiliki tingkat harapan hidup baru mencapai 70,76 tahun. Sedangkan di Jawa Timur tingkat konsumsi ikan terbanyak dari Sumenep, di tahun 2011, konsumsi ikan Sumenep mencapai 28.30 kilogram perkapita/ tahun dan pada tahun 2013, mencapai 29,96  kilogram perkapita/ tahun dan tahun ini ditarget 31.28 kilogram perkapita/ tahun.(win8/12)

Komentar