Megawati disarankan segera "turun gunung"

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

KANALSATU - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri disarankan segera "turun gunung", membangun komunikasi politik dalam menyikapi dominasi Koalisi Merah Putih (KMP) di parlemen. Karena bila tidak, dominasi KMP di parlemen diprediksi menyulitkan kinerja pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) ke depannya.

"Koalisi Indonesia Hebat (KIH) tidak cukup hanya solid saja di parlemen. Tapi perlu ketua umum parpolnya turun langsung untuk melakukan lobi politik, terutama Megawati. Apalagi sosok Jokowi-JK kurang aktif di parpol pengusung," kata pengamat politik dari Universitas Jayabaya Igor Dirgantara, Kamis (9/10/14).

"Turun gunung para ketum parpol KIH jelas lebih bagus ketimbang menggertak dengan isu `people power`. Karena kemenangan Jokowi-JK dalam Pilpres lalu hanya berselisih 6 juta suara," imbuhnya.

Diingatkan pula agar kemenangan dalam pilpres, tidak membuat partai KIH menjadi arogan dan terlampau percaya diri bahwa rakyat berada di belakang mereka. Menurut Igor, berkibarnya KMP harus dijadikan peringatan bagi pemerintahan Jokowi-JK, dan parpol pengusungnya bahwa peran parpol dalam mekanisme demokrasi masih utama.

"Apalagi DPD yang mengandalkan personalitas masih kurang signifikan pengaruhnya. Jangan sampai pembagian komisi di DPR nanti menjadi timpang akibat kokohnya KMP. Jangan lupa tahun depan ada sekitar 204 kepala daerah yang habis masa baktinya, dan ada pembahasan perppu Presiden SBY terkait pilkada," terangnya.

Disarankan, Megawati bersama ketua umum parpol KIH seperti Surya Paloh (Partai Nasdem), Wiranto (Partai Hanura) dan Muhaimin Iskandar (PKB), melakukan pertemuan informal terlebih dulu dengan para ketua umum parpol KMP.

"Bisa bertemu langsung dengan SBY, Prabowo, Hatta, Aburizal Bakrie, atau Hashim (adik Prabowo). Bisa diundang untuk datang ke tempat Megawati, atau di tempat lain yang netral seperti hotel," saran Igor.

Pada intinya, pertemuan dua kubu nantinya berujung pada adanya semacam komunikasi bersama demi pemerintahan yang lebih baik. Jika perlu, lanjut Igor, pertemuan kedua kubu dijembatani pihak ketiga, agar tercipta komunikasi yang baik.

"Selama ini saya melihat, di antara kedua pihak tidak membangun `jembatan` agar satu sama lain bisa lewat. Kedua pihak justru membangun `tembok`, sehingga masing-masing tidak bisa lewat (berkomunikasi)," pungkas Igor.(win6)

Komentar