Produksi pesawat N219 dialokasikan Rp400 miliar

Replika pesawat N219

KANALSATU - Pemerintah Indonesia mengalokasikan anggaran Rp400 milir untuk pembuatan pesawat N219. Untuk 2014 ini, pemerintah telah mengucurkan Rp300 miliar. Kemudian pada 2015, ditambah Rp100 miliar.

"Sumber dana yang diutamakan dari pemerintah," kata Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaludin usai penandatangan kesepahaman kerjasama PT Dirgantara Indonesia (DI) dengan Lapan di Hanggar Produksi PT DI, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (9/9/14).

Dengan dana yang disediakan, Lapan akan memproduksi 2 unit pesawat yang masing-masing berkapasitas 19 penumpang. Pesawat N219 akan mulai terbang pada 2016. "Nantinya mempunyai sertifikasi layak terbang," ujar Thomas.

Lapan melalui Pusat Teknologi Penerbangan telah mengalokasikan anggaran dan melibatkan engineer dibidang aerodinamika, struktur, propulsi, navigasi, dan avionik pesawat. Program pembuatan pesawat N219 telah dimulai sejak 2006 dengan melakukan kajian pasar dan kelayakannya.

Kemudian periode 2008-2012, dilakukan uji konsep dan melakukan uji terowongan angin. Produksi pesawat ditargetkan selesai Agustus 2015 dan akan dilakukan uji terbang pertama kali Desember 2015. N291 memiliki keunggulan terbang di landasan pendek dengan ketinggian ekstrem atau di daerah pegunungan seperti kawasan Indonesia bagian Timur.(win6)

Komentar