Semalam, 2 pekerja media dibacok perampok

Dwi Yuliardi (26), sopir JTV yang jadi korban pembacokan.(kanalsatu.com/Syaiful Arif)

KANALSATU - Aksi pencurian dengan kekerasan kembali terjadi di Surabaya. Kali ini, korbannya adalah 2 pekerja media. Yakni, Dwi Yuliardi (26), warga jalan Wonocolo Gang Pertolongan, Surabaya yang bekerja sebagai sopir stasiun TV lokal JTV. Satu lagi adalah Wahyu Laksono Utomo (24), warga Jambangan Sawah, yang bekerja di Jawa Pos bagian layout. Keduanya pun harus masuk rumah sakit karena mengalami luka bacok.

Kronologi kejadiannya, pertama kali menimpa Dwi Yuliardi. Kamis (28/8/14) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB, Dwi perjalanan pulang dari tempat kerja. Sesampainya di Jalan Jemur Handayani, Surabaya, korban dipepet 4 orang dengan mengendarai 2 sepeda motor.

Tanpa basa-basi, salah satu pelaku mambacok korban. "Korban tiba-tiba dibacok oleh pelaku dari belakang. Kemudian pelaku lari ke arah Kendangsari. Meski korban terluka, pelaku tak berhasil membawa barang barang korban. Karena korban langsung berteriak minta tolong," terang Andhim, salah satu reporter JTV.

Akibat sabetan senjata tajam itu, Dwi mengalami luka bacok cukup dalam. Bahkan, urat nadi korban diduga nyaris putus. Sekarang, korban dirawat di RSUD dr Soetomo, Surabaya.

Selang 15 menit kemudian, insiden perampokan menimpa Wahyu. Lokasinya pun hanya berjarak 100 meter dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) pertama. Pelakunya pun berjumlah 4 orang dan menggunakan 2 sepeda motor.

"Ciri ciri pelaku menurut Wahyu (korban), menggunakan motor Mio warna putih dan Honda Revo serta bercelana pendek. Pelaku tak berhasil merampas barang apapun dari korban. Karena korban sempat bertahan dan melarikan motornya hingga RSI Jemursari untuk meminta pertolongan," ungkap Eko, salah satu wartawan Jawa Pos yang juga rekan korban.

Wahyu sempat tak sadarkan diri usai insiden perampokan, dan langsung dilarikan ke IRD RSU dr. Soetomo untuk dilakukan operasi. Hingga pukul 17.30 WIB, korban sudah siuman setelah dioperasi.

Kapolsek Wonocolo Kompol Naufil Hartono membenarkan insiden tersebut. Namun saat ditanya terkait kring Serse di wilayah hukumnya, Naufil berdalih jika telah melakukan antisipasi. Bahkan, ia mengaku usai melakukan giat razia di depan Fedex sekitar pukul 24.30 WIB, kemudian anggotanya di kring masing masing.

"Kami sudah meminta keterangan saksi-saksi termasuk korban. Dari keterangan saksi-saksi, ada dugaan bahwa pelaku adalah kelompok yang sama. Kami memperkirakan jika pelaku usianya masih remaja. Saat ini masih didalami apakah ada unsur balas dendam atau murni kejahatan. Hingga kini, anggota kami juga masih melakukan pengejaran terhadap pelaku," terang Naufil.(win14/win6)

Komentar