Pertemuan SBY-Jokowi berkat pengalaman 2004

KANALSATU - Presiden Yudhoyono menginisiasi pertemuan dengan Presiden terpilih Joko Widodo di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Rabu (27/8/14). Inisiatif yang disambut baik Jokowi itu berangkat dari pengalaman pada 2004, saat Presiden SBY kesulitan mengakses istana kepresidenan.

“Pak SBY berkaca dari pengalaman sebelumnya ketika terpilih pada 2004. Pengalaman yang sangat pribadi saat mengutus seorang staf untuk menghubungi istana. Sayang niat itu tidak bergayung sambut, jadi beliau mulai memimpin tepat ketika dilantik. Harusnya ada persiapan lebih awal seperti sekarang,” kata Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Politik Daniel Sparingga di Nusa Dua, Rabu malam.

Menurut Daniel, andaikata saja ada komunikasi antarpemerintahan yang meningggalkan dan akan memerintah, maka akan signifikan memberi warna. “Sekurang-kurangnya menawarkan bantuan yang mungkin diperlukan presiden yang akan datang.”

Pertemuan dengan Presiden terpilih Jokowi di sela kunjungan kerja Presiden Yudhoyono di Bali itu mendorong budaya transisi kepemimpinan yang baik dan saling menghargai. Pertemuan antara Presiden yang segera lengser dan Presiden terpilih tersebut merupakan sejarah baru dalam iklim politik nasional.

“Pertemuan yang sudah ditunggu. Pertama tentu oleh presiden terpilih setelah adanya penundaan karena proses yang harus dilalui di Mahkamah Konstitusi. Yang lebih penting, sejak awal telah diingatkan oleh Pak SBY untuk menandai satu tradisi baru, yakni setiap presiden outgoing atau meninggalkan kantor melakukan komunikasi tentang hal-hal umum dan penyelenggara pemerintahan penerusnya,” ujar Daniel.

Proses transisi, katanya, meski melibatkan sejumlah komponen tetapi pada awalnya dimulai antarpemimpin. “Setelah itu meningkat ke pertemuan yang lebih operasional hingga kementrian. Namun, semua berpulang pada kesepakatan bersama diantara dua presiden itu. Presiden tentunya sudah punya catatan panjang karena beliau sebetulnya juga buat jurnal harian tentang penyelenggaraan pemerintahan beliau di kantor yang dia pimpin.”

Selain itu, Presiden SBY juga bisa menyampaikan pencapaian-pencapaian penting, termasuk program kerja yang belum selesai. “Tapi semuanya kalau ada niatan yang baik. Beberapa pekerjaan rumah yang belum selesai antara lain menurunkan angka kemiskinan sambil mendorong pertumbuhan yang relatif tinggi sehingga kesenjangan tidak melebar.”(win10)

Komentar