AS serius selidiki kematian James Foley

Akan kejar pembunuhnya

Menhan AS Chuck Hagel mengatakan ISIS memiliki pendanaan berlimpah. (Foto Reuters)

KANALSATU - Pemerintah AS merasa sangat terpukul dengan adanya aksi brutal kelompok militer ISIS yang telah mememanggal kepala wartawan AS James Foley. Bahkan saksi bengis kelompok militan yang kini tengah beraksi itu secara khusus membuat video proses sadis itu dan kemudian diunggah di media sosial.

Secara khusus Kementerian Kehakiman Amerika Serikat telah memulai penyelidikan kriminal resmi terkait pembunuhan wartawan Amerika, James Foley oleh militan Daulah Islamiyah, alias ISIS. Ditegaskan, mereka yang bertanggung jawab akan dikejar terus.

Lebih jauh dalam jumpa pers Kamis (21/08/14), Menteri Pertahanan Chuck Hagel, mengatakan penyesalan bahwa misi yang pernah dilancarkan untuk menyelamatkan Foley dan tawanan lain gagal.

Menhan AS itu mengatakan pemerintah bekerja berdasarkan strategi jangka panjang untuk memerangi ancaman Daulah Islamiyah.

Para pejabat Amerika mengukuhkan kebenaran laporan bahwa militan pernah menuntut  uang tebusan senilai US$132 juta untuk pembebasan wartawan itu.  "ISIS adalah kelompok canggih dengan pendanaan berlimpah seperti kelompok lain yang telah kita lihat," kata Hagel.

"Mereka bukan hanya sekedar kelompok teroris. Mereka menggabungkan ideologi, kecanggihan strategis dan taktik militer, jadi mereka benar-benar memiliki dana besar."

"Ini di luar apa yang pernah kami lihat jadi kami harus bersiap untuk semuanya dan satu-satunya cara adalah untuk mengkaji secara dalam dan selalu bersiaga," tambahnya.

Lebih dalam Amerika Serikat melancarkan enam serangan udara Kamis (21/08/14) di sejumlah posisi Daulah Islamiyah di Irak utara walaupun kelompok itu mengancam akan membunuh tawanan kedua guna membalas serangan yang terus berlanjut.(bbc/win7)

Komentar