Liponsos Surabaya kesulitan pulangkan penghuni baru

KANALSATU - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Kota Surabaya kesulitan memulangkan penghuni baru, hasil razia pada periode Junu-Juli 2014. Pasalnya, 201 orang yang terjaring razia dan sekarang ditampung Liponsos Surabaya, semuanya berasal dari luar daerah.  

"Belum ada perjanjian kerjasama dalam penanganan warga liar, yaitu gelandangan dan pengemis yang akan dipulangkan ke daerah masing masing," kata Kepala UPT Liponsos Keputih Surabaya Sri Supadmi saat dikonfirmasi, Jumat (1/8/14).

Untuk itu, proses pemulangan penghuni baru liponsos masih akan menunggu Senin (4/8) mendatang. "Sampai sekarang kita terus mendata sambil menunggu keluarga mereka yang akan menjemput. Dari data Liponsos Keputih, sampai dengan bulan Juli lalu masih didominasi orang yang sakit jiwa, gelandangan dan pengemis, anak jalanan, lansia mandiri, waria, dan wanita pekerja seks komersial," terangnya.

Sementara itu, kondisi ini membuat Liponsos Surabaya semakin overload. Dari daya tampung idealnya sekitar 500 orang, kini Liponsos Surabaya dihuni oleh 1.300 orang. "Dengan bertambahnya penghuni baru yang berasal dari Lamongan, Jombang, Pasuruan dan Sidoarjo, inilah kenapa kita mendesak adanya perjanjian kerjasama antar wilayah kabupaten/kota," tuturnya.

Sebelumnya, Komisi D DPRD Surabaya mengingatkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait untuk mengantisipasi ancaman gelandangan dan pengemis kiriman ke Surabaya usai lebaran. Sebab arus urbanisasi setelah lebaran selalu terjadi.(win9/win6)

Komentar