KPU akui partisipasi Pilpres menurun

KANALSATU - Komisi Pemilihan Umum mengakui angka partisipasi Pemilu Presiden dan Wakil Presiden mengalami penurunan dibandingkan dengan Pilpres 2009, kata Komisioner Sigit Pamungkas di Jakarta, Rabu (23/07).

"Partisipasi Pilpres sekitar 70 persen. Memang kalau dilihat dari tren nasional mengalami penurunan, tetapi kalau diletakkan dalam kerangka global partisipasi Pemilu angka tersebut bukan angka yang buruk," kata Sigit ditemui di Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).

Angka partisipasi Pilpres 2014 menurun dibandingkan partisipasi Pilpres 2009 sebesar 71,7 persen dan partisipasi Pileg 2014 sebesar 75,11 persen.

Meskipun demikian, KPU menilai secara kualitas partisipasi pemilih pada Pilpres 2014 mengalami peningkatan.

"Memang secara kuantitatif mengalami penurunan, tetapi secara mutu partisipasi mengalami peningkatan. Segenap proses yang dulu di luar aktivitas pemilih sangat terbatas, pada Pemilu ini semua partisipasi publik sangat tinggi," jelasnya.

Sementara itu, Komisioner Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengatakan pihaknya sedang melakukan penghitungan angka pasti persentase partisipasi pemilih dalam Pilpes.

"Tingkat partisipasi itu dihitung dari jumlah suara sah dan tidak sah dibagi daftar pemilih tetap (DPT)," kata Ferry.

KPU, Selasa (22/7), telah menetapkan dan mengumumkan pemenang Pilpres 2014 dengan total perolehan suara sah 133.574.277 suara, dan 1.379.690 suara tidak sah.

KPU menetapkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai pemenang Pilpres dengan 70.997.833 suara (53,15 persen, sedangkan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa meraih 62.576.444 suara (46,85 persen). (win15)

Komentar