18 Tahanan KPK gunakan hak pilih

KANALSATU - Delapan belas orang tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi menggunakan hak pilih untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden 2014-2019 di Tempat Pemungutan Suara 18 di rumah tahanan KPK.

Mereka berasal dari Rutan Detasemen Polisi Militer (Denpom) Guntur Kodam Jaya yaitu sebanyak 6 orang dan Rutan KPK sebanyak 12 orang.

Secara berurutan tahanan yang memberikan suara dari Rutan Guntur adalah Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq yang sudah divonis selama 16 tahun penjara dalam tindak pidana korupsi kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian; mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Mulya yang dituntut 17 tahun penjara dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) kepada Bank Century dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik.

Selanjutnya mantan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan, Syahrul R Sampurnajaya yang juga terlibat dalam pencucian uang; mantan Wakil Rektor Universitas Indonesia Tafsir Nurchamid; mantan Kepala PT Nindya Karya Cabang Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darusalam Heru Sulaksono serta Bupati Biak Yesaya Sombuk yang baru ditangkap KPK pada 16 Juni 2014 lalu.

Setelah para tahanan yang mendekam di Rutan Guntur memberikan suaranya, giliran para tahanan yang berada di Rutan KPK ikut mencoblos.

Mereka secara berturut-turut adalah mantan anggota Komisi II DPR dari fraksi Partai Golkar Chairun Nisa yang sudah divonis 4 tahun penjara karena menjadi perantara pemberi suap dalam sengketa pilkada Gunung Mas di MK; advokat Susi Tur Andayani yang juga sudah divonis 5 tahun penjara karena menjadi perantara pemberi suap untuk mantan ketua MK Akil Mochtar; serta direktur PT Kaltim Parna Industri (KPI) Artha Meris Simbolon yang baru ditahan pada 24 Juni 2014 lalu terkait pemberian suap kepada mantan kepala SKK Migas.

Pemilih selanjutnya adalah mantan ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar yang  pada 30 Juni 2014 lalu baru saja divonis penjara selama seumur hidup.

"Saya pilih nomor tiga," kata Akil kepada wartawan tanpa rasa tegang.

Mantan menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng menjadi orang yang selanjutnya memberikan suara namun ia tidak berkomentar apapun.

Selanjutnya ada orang dekat Luthfi Hasan, Fathanah yang diputus penjara 16 tahun oleh pengadilan tinggi DKI Jakarta juga memberikan suaranya; Bupati Bogor Rachmat Yasin yang baru ditangkap pada 7 Mei 2014 juga ikut memberikan suara namun mantan Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Barat itu tidak berkomentar mengenai pilihan presidennya.

Pemilik PT Masaro Radiokom Anggoro Widjojo yang sudah divonis lima tahun ikut mencoblos setelah buron selama 4,5 tahun terakhir.

Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum pun menjadi orang yang selanjutnya mencoblos.

"Nanti kalau sudah selesai `quick count` diumumkan itulah yang menang, biasanya yang saya pilih adalah yang menang," kata Anas.

Pemilih selanjutnya adalah Direktur utama PT Citra Mandiri Metalindo Abadi (CMMA) Budi Susanto divonis 8 tahun dalam tindak pidana korupsi "driving" simulator uji klinik pengemudi roda dua (R2) dan roda empat (R4) Korlantas Polri; Direktur PT Papua Indah Perkasa Teddy Renyut dan terakhir adik gubernur Banten Ratut Atut Chosiyah, Tubagus Charie Wardana alias Wawan.

Proses pencoblosan berlangsung singkat yaitu mulai pukul 09.15 hingga 09.45 WIB. Hasil suara tersebut akan dibawa ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) 18 kelurahan Karet.

"Awalnya ada 21 orang pemilih, tapi 3 orang sudah dipindah ke Bandung jadi totalnya ada 18 orang yang memilih di rutan KPK," kata anggota Kelompok Panitia  Pemungutan Suara (KPPS) TPS 18 Sutrisno.(win15)

Komentar