Mahasiswa UWM ciptakan sabun mandi berbahan kecambah

SURABAYA (WIN): Mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandala (UWM) Surabaya menciptakan sabun cair dengan bahan baku dari kecambah. Produk kecantikan berupa sabun cair dari bahan makanan murah dan mudah didapatkan itu diklaim mengandung vitamin E yang baik bagi kulit.

“Kecambah selama ini hanya diolah sebagai makanan. Tanpa disadari, ada kandungan senyawa antioksidan yang memiliki banyak manfaat bagi tubuh, apalagi kecambah itu mudah dicari, mudah tumbuh, dan memiliki harga yang terjangkau,” ujar mahasiswa UWM Merry Anggraini di Surabaya, pekan lalu.

Mahasiswa Teknik Kimia angkatan 2010 itu mengatakan, kecambah digolongkan sayur-sayuran yang paling praktis karena dapat dipanen hanya dalam waktu 3 hari-5 hari, tumbuh sepanjang tahun dalam segala cuaca dan bahkan tidak memerlukan sinar matahari.

“Manfaat kecambah sebagai sumber vitamin E adalah berfungsi untuk menyehatkan, menghaluskan, mencegah penuaan dini dan melindungi kulit akibat radiasi sinar ultraviolet,” katanya didampingi tiga rekannya yang ikut menciptakan Rebeca Ervina Sanjaya, Ivonne Christalina dan Anita Yuliviana.

Selain itu, tuturnya, peran kecambah sebagai antioksidan yang melindungi sel dari serangan radikal bebas juga menjadi faktor utama pemilihan bahan makanan itu. “Vitamin E banyak dimanfaatkan kaum perempuan untuk merawat kecantikan kulit. Mengonsumsi vitamin E dalam bentuk tablet atau kapsul lunak sudah menjadi rutinitas kaum hawa untuk menjaga kesegaran dan kecantikan kulit.”

Ivone mengatakan, melalui proses percobaan yang cukup rumit, keempat mahasiswa itu memasukkan ekstrak kecambah dan serpihan gandum ke dalam formula sabun cair. “Proses kritis terjadi saat pencampuran ekstrak kecambah ke formula sabun cair. Ini penting agar tidak terjadi oksidasi yang dapat merusak khasiat maupun penampilan produknya.”

Mengenai proses pembuatan sabun cair, Rebeca juga menambahkan, campuran oat flakes (serpihan gandum) yang difungsikan sebagai scrub bermanfaat untuk membersihkan daki atau kotoran yang menempel di kulit.

Inovasi keempat mahasiswa WM itu tercatat dalam daftar 105 Inovasi Indonesia Prospektif 2013 yang diadakan Business Innovation Center (BIC).(win10)

Komentar