Rizal Ramli : Jatim jadi eksportir kecurangan Pilkada

Pengamat Ekonomi dan Politik, DR Rizal Ramli

JAKARTA (WIN): Pengamat Ekonomi dan Politik, DR Rizal Ramli mengungkapkan kecurangan yang terjadi dalam Pemilukada Jawa Timur bakal diimitasi dalam berbagai Pemilukada di daerah lain. Bahkan, bisa jadi percontohan dalam Pemilihan Presiden 2014 mendatang.

Hal itu disampaikan Rizal di hadapan Hakim Mahkamah Kosntitusi (MK), Rabu (2/10/13) dalam kapasitasnya sebagai saksi ahli dalam sidang sengketa Pemilukada Jatim.
Paparan Rizal itu disampaikan berdasarkan kasus serupa yang terjadi dalam Pemilukada Jatim tahun 2008 lalu.

"Pelaku kecurangan tak pernah menyesal. Tak kapok-kapok. Kami berharap majelis hakim memberikan efek jera dengan mendiskualifikasi pelaku kecurangan agar kecurangan ini tak berkelanjutan, seperti yang terjadi dalam kasus Pemilukada Jawa Timur tahun 2008. Jatim saat itu menjadi eksportir kecurangan. Karena modus kecurangan yang dilakukan kemudian diimitasi daerah lain, bahkan diimitasi juga dalam Pemilu tahun 2009," ujarnya saat bersaksi di MK, Rabu (02/10/13) .

Money politik, menurut Rizal adalah kejahatan demokrasi. Ironisnya banyak orang di negeri ini menganggap kejahatan pemilu tersebut sebagai hal lumrah. "Penggunaan politik uang sangat menentukan kemenangan seorang calon. Kita juga tahu, pemimpin yang lahir dari proses money politik dan Pemilu yang curang melahirkan kecurangan lain yang berbahaya," paparnya.

Ia mengulas, kecurangan pasangan Karwo-Ipul dalam Pemilukada Jatim terlihat dari adanya anggaran dana bansos yang meningkat luar biasa. "Bahkan lebih besar dari belanja barang, belanja pegawai. DPRD dalam pembahasan anggaran tersebut juga mengalami konflik of interest. Hal itu terlihat dari adanya pembagian uang sebesar Rp3 Milyar per anggota Dewan, saat pembahasan anggaran," paparnya.

Ia juga mengungkapkan tradisi politik kartel, dengan membeli banyak partai sebagai pembunuhan demokrasi. "Politik kartel itu membunuh demokrasi di hulunya. Dukungan partai yang banyak, boleh-boleh saja tapi kalau pakai politik uang ini tentu mencedari demokrasi," tandasnya.

Kemudian Rizal juga mengungkap kecurangan yang dilakukan KPUD Jatim secara sistematis. "Dalam pencetakan form C1 sampai C9, hingga surat suara, KPU beralasan waktu padahal dalam hal cetak mencetak sekarang ini hal mudah. Jadi alasan prosedural KPU itu tidaklah tepat," tandasnya.

Ia menjelaskan bahwa dana Bansos dalam APBD dapat dengan sangat mudah untuk diselewengkan dan dipakai untuk pembiayaan kampanye gelap dalam pemilukada bagi pasangan Petahana.

Sebelum memberikan kesaksiannya, dalam prolognya Rizal Ramli menyapa majelis hakim dan pasangan Karsa. "Semua hakim konstitusi ini adalah sahabat saya. Begitu juga dengan Gus Ipul, beliau adalah sahabat saya. Dulu santri Gusdur, sekarang santri Cikeas." Ujar Rizal Ramli membuka kesaksiannya.

Mendengar ucapan Rizal, Gus Ipul yang kembali hadir bersama Pakde Karwo hanya melemparkan senyum kepada Rizal. Seperti diketahui, Gus Ipul adalah politisi yang berangkat dari Partai Kebangkitan Bangsa, namun dalam Pemilukada Jatim 2013 ia memilih berpasangan dengan Pakde Karwo yang berasal dari partai Demokrat.

Ketika ditanyakan tanggapan tentang pernyataan Rizal Ramli mengenai istilah santri cikeas, gus ipul menanggapinya dengan tawa. "Saya tidak tahu apa maksudnya santri Cikeas, silakan tanya pada bapak Rizal Ramli. Kalau dibilang bersahabat dengan Pakde Karwo ya memang bersahabat," ujar Gus Ipul seraya terseyum.

Perlu diketahui, Sidang ke-V hari ini ditutup dengan memverifikasi surat bukti dari masing-masing pihak. Agenda selanjutnya yakni mendengar amar putusan dari hakim konstitusi, pada hari Senin (7/10) mendatang.(win12)

Komentar